Jika Anda ingin benar-benar mengerti tentang bagaimana jam tangan dibuat, bongkarlah jam tangan itu. Pisahkan bagian per bagian, lalu rangkailah berbentuk seperti semula. Begitu pula jika Anda ingin memahami tubuh manusia atau hewan. Anda mesti memperlakukan tubuh manusia atau hewan layaknya jam tangan itu.
Galen, seperti yang kita tahu, membedah banyak hewan karena ia tidak bisa membedah tubuh setiap manusia. Ia berasumsi bahwa anatomi babi atau monyet punya cukup banyak kemiripan dengan manusia. Meski tetap ada perbedaan, dalam beberapa hal ia benar. Pembedahan tubuh manusia mulai dilakukan sekitar tahun 1300 ketika sekolah kedokteran mulai mengajarkan anatomi. Pada awalnya, ketika orang-orang melihat ada perbedaan antara apa yang mereka lihat dalam tubuh manusia dengan apa yang telah dikatakan Galen, mereka menganggap bahwa manusia itu mudah berubah. Dengan kata lain, mereka tidak menyalahkan Galen. Tetapi, ketika mereka mulai melihat lebih dekat, ahli anatomi menemukan perbedaan yang jauh lebih kecil. Ini menjadi jelas bahwa perlu upaya lebih untuk mengungkap tubuh manusia.
Orang yang melakukan pengungkapan tersebut adalah seorang ahli anatomi dan ahli bedah yang dikenal sebagai Andreas Vesalius (1514-1564). Nama lengkapnya adalah Andreas Wytinck van Wesel. Ia dilahirkan di Brussels di mana ayahnya adalah seorang dokter yang dipekerjakan oleh Kaisar Jerman, Charles V. Karena pandai, Vesalius dikirim ke Universitas Louvain untuk belajar kesenian, tetapi ia kemudian memutuskan untuk mempelajari obat-obatan. Demi ambisinya, ia pergi ke Paris, tempat di mana beberapa guru terbaik berada. Mereka semua mengikuti Galen. Selama tiga tahun di Paris, Vesalius terkesan pada mereka. Di sisi lain, Vesalius juga menunjukkan kemampuannya dalam bahasa Yunani dan Latin serta daya tariknya terhadap dengan diseksi (pembedahan).
Sebuah perang antara Kekaisaran Jerman dan Perancis memaksa Vesalius meninggalkan Paris. Tetapi ia memperkenalkan kembali diseksi manusia ke fakultas kedokteran di Louvain sebelum pergi, pada tahun 1537, ke sebuah sekolah kedokteran terbaik di dunia, University of Padua, Italia. Ia lantas mengambil ujian dan lulus dengan penghargaan tertinggi. Pada masa-masa selanjutnya, ia diangkat sebagai dosen untuk mata kuliah pembedahan dan anatomi. Vesalius mengajarkan anatomi melalui pembedahan yang dilakukannya sendiri sehingga para mahasiswa menyukainya. Ia kemudian menerbitkan serangkaian ilustrasi indah tentang anatomi manusia. Saking bagusnya ilustrasi tersebut, dokter di seluruh Eropa mulai menyalin gambar-gambar itu untuk mereka gunakan sendiri. Hal ini membuat jengkel Vesalius karena mereka benar-benar mencuri karyanya.
Pembedahan mayat bukanlah hal yang menyenangkan. Setelah kematian, mayat akan cepat membusuk dan bau. Waktu itu belum ada cara untuk menghentikan pembusukan. Ini berarti bahwa diseksi harus dilakukan dengan cepat dan melalui urut-urutan yang cermat. Perut dibedah lebih dulu karena usus yang pertama kali membusuk. Bagian berikutnya adalah kepala dan otak. Lalu, jantung, paru-paru dan organ lain dalam rongga dada. Di urutan terakhir, lengan dan kaki Semuanya harus dilakukan dalam dua atau tiga hari. Anatomi sendiri diajarkan pada musim dingin karena cuaca dingin setidaknya akan menunda pembusukan dan memberikan dokter waktu yang sedikit lebih panjang. Pembedahan kemudian lebih mudah dilakukan setelah ditemukan sarana pengawetan tubuh pada tahun 1700an.
Diseksi adalah gairah terbesar Vesalius. Kita takkan tahu secara persis berapa banyak mayat yang sudah dipotongnya. Vesalius melakukan pembedahan setidaknya lima setengah tahun, antara saat ia menjadi guru di Padua hingga saat penerbitan buku besarnya pada tahun 1543. Buku Vesalius memang besar, tingginya empat puluh sentimeter dan beratnya hampir dua kilogram. Judulnya, De Humani Coporis Fabrica (Pengerjaan Tubuh Manusia) atau dikenal pula sebagai De Fabrica. Buku itu diproduksi di Basel, Swiss. Vesalius sendiri yang mengawasi pencetakan teks dan pembuatan ilustrasinya. Dalam pembuatan ilustrasi pembedahannya, Vesalius dibantu oleh seorang seniman yang sangat terampil. Namun, diskusi Vesalius tentang bagaimana tubuh bekerja masih menggunakan banyak ide Galen. Ini mungkin alasan mengapa gambar Vesalius yang lebih dihargai daripada tulisannya.
Galen, seperti yang kita tahu, membedah banyak hewan karena ia tidak bisa membedah tubuh setiap manusia. Ia berasumsi bahwa anatomi babi atau monyet punya cukup banyak kemiripan dengan manusia. Meski tetap ada perbedaan, dalam beberapa hal ia benar. Pembedahan tubuh manusia mulai dilakukan sekitar tahun 1300 ketika sekolah kedokteran mulai mengajarkan anatomi. Pada awalnya, ketika orang-orang melihat ada perbedaan antara apa yang mereka lihat dalam tubuh manusia dengan apa yang telah dikatakan Galen, mereka menganggap bahwa manusia itu mudah berubah. Dengan kata lain, mereka tidak menyalahkan Galen. Tetapi, ketika mereka mulai melihat lebih dekat, ahli anatomi menemukan perbedaan yang jauh lebih kecil. Ini menjadi jelas bahwa perlu upaya lebih untuk mengungkap tubuh manusia.
Vesalius mendemonstrasikan pembedahan mayat wanita |
Salah satu ilustrasi De Humanis Corporis Fabrica |
Pembedahan mayat bukanlah hal yang menyenangkan. Setelah kematian, mayat akan cepat membusuk dan bau. Waktu itu belum ada cara untuk menghentikan pembusukan. Ini berarti bahwa diseksi harus dilakukan dengan cepat dan melalui urut-urutan yang cermat. Perut dibedah lebih dulu karena usus yang pertama kali membusuk. Bagian berikutnya adalah kepala dan otak. Lalu, jantung, paru-paru dan organ lain dalam rongga dada. Di urutan terakhir, lengan dan kaki Semuanya harus dilakukan dalam dua atau tiga hari. Anatomi sendiri diajarkan pada musim dingin karena cuaca dingin setidaknya akan menunda pembusukan dan memberikan dokter waktu yang sedikit lebih panjang. Pembedahan kemudian lebih mudah dilakukan setelah ditemukan sarana pengawetan tubuh pada tahun 1700an.
Diseksi adalah gairah terbesar Vesalius. Kita takkan tahu secara persis berapa banyak mayat yang sudah dipotongnya. Vesalius melakukan pembedahan setidaknya lima setengah tahun, antara saat ia menjadi guru di Padua hingga saat penerbitan buku besarnya pada tahun 1543. Buku Vesalius memang besar, tingginya empat puluh sentimeter dan beratnya hampir dua kilogram. Judulnya, De Humani Coporis Fabrica (Pengerjaan Tubuh Manusia) atau dikenal pula sebagai De Fabrica. Buku itu diproduksi di Basel, Swiss. Vesalius sendiri yang mengawasi pencetakan teks dan pembuatan ilustrasinya. Dalam pembuatan ilustrasi pembedahannya, Vesalius dibantu oleh seorang seniman yang sangat terampil. Namun, diskusi Vesalius tentang bagaimana tubuh bekerja masih menggunakan banyak ide Galen. Ini mungkin alasan mengapa gambar Vesalius yang lebih dihargai daripada tulisannya.
No comments:
Post a Comment