11.14.2012

Jejak-jejak Kehidupan Era Paleozoikum

Paleozoikum secara harfiah berarti kehidupan kuno. Periode yang berlangsung pada kurang lebih 542 sampai 251 juta tahun yang lalu ini ditandai oleh kemunculan pertama hewan-hewan dengan bagian-bagian tubuh yang keras, seperti kerang dan karapas. Bagian keras tersebut ternyata menjadi fosil yang awet sehingga para ilmuwan telah mampu memetakan kelompok individu hewan dan tumbuhan selama periode ini. Periode ini dibagi menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon dan Perm.
Trilobita
  • Kambrium (543-490 juta tahun lalu)
Selama periode Kambrium, banyak fosil hewan, seperti kerang trilobita, dapat ditemukan di ratusan lokasi di dunia. Periode ini juga ditandai oleh kemunculan organisme mata kompleks. Beberapa palaeontolog percaya bahwa organisme ini membantu mempercepat proses evolusi karena menyebabkan perkembangan pemburu aktif yang pada gilirannya mendorong mangsa untuk mengembangkan pertahanan yang lebih baik. Selama Kambrium, tanah masih tandus dan tak bersahabat sehingga semua kehidupan hewan terpusat di laut dangkal di sekitar tepi benua. Kadang-kadang, longsor yang terjadi di bawah laut akan menelan komunitas hewan tersebut. Mengubur mereka di bawah berton-ton lumpur. Longsor itulah yang kemudian akan mengawetkan hewan bertubuh lunak sebagai fosil.
Superpredator pertama
Vertebrata Pertama
Di lautan Kambrium, hidup berbagai kelompok hewan, seperti arthropoda (anomalocaris dan trilobita), moluska (kerang laut) dan echinodermata (landak laut, bintang laut). Selain mereka, hidup pula makhluk yang disebut Haikouichthys, ikan tanpa rahang yang hidup sekitar 535 juta tahun yang lalu. Tidak hanya sebagai salah satu bentuk awal dari ikan, tetapi juga sebagai salah satu vertebrata paling awal sehingga haikouichthys menjadi salah satu nenek moyang tertua dari semua vertebrata, termasuk manusia.
  • Ordovisium (490-443 juta tahun lalu)
Nenek moyang cumi-cumi
Pada periode ini, hewan masih hidup di laut. Laut masih menjadi rumah bagi karang, landak laut, bintang laut dan kerang laut. Tetapi, makhluk yang paling banyak adalah arthropoda. Sementara trilobita, sebagai kelompok hewan yang paling umum, pada periode ini telah bergabung dengan chelicerates pertama, kelompok arthropoda yang mencakup kalajengking laut. Salah satu jenis chelicerate yang dikenal sebagai megalograptus memiliki ukuran yang mengerikan dan mampu merangkak ke daratan untuk jangka waktu yang singkat. Daratan sendiri pada saat itu masih gundul. Kalaupun ada tumbuhan, itupun hanya beberapa spesies jamur lendir dan lumut yang tumbuhl di tepi sungai.
Ilustrasi kehidupan periode Ordovisium
Di lautan, pemangsa terbesar selama periode ordovisium adalah cumi-cumi raksasa yang dikenal sebagai orthocone raksasa. Dengan panjang sekitar 33 meter, mahkluk ini menjadi predator terbesar pada masanya.
  • Silur ( 443-417 juta tahun lalu)
Cooksonia
Selama periode Silur, kehidupan mengalami kemajuan meskipun berjalan lambat. Di daerah tropis yang dangkal berkembang sistem terumbu yang kompleks dan terdiri dari karang, spons dan bryozoa. Terumbu karang menjadi rumah bagi hewan berukuran kecil, seperti ikan tanpa rahang, lili laut dan brachiopod. Lagi-lagi, arthropoda masih mendominasi kehidupan.
Dalam kelompok arthropoda tersebut terdapat kalajengking laut berukuran tak wajar yang disebut pterygotus dan brontoscorpio, kalajengking lain yang berukuran biasa dan mampu membuat kunjungan singkat ke daratan. Di pihak lain, predator mengalami evolusi besar-besaran di mana beberapa ikan tanpa rahang mengembangkan piringan baja dan indera yang lebih maju.
Kehidupan Laut Periode Silur
Menjelang akhir periode Silur, kehidupan pertama mulai menjajah daratan. Di antara tanaman tersebut adalah cooksonia, jenis tanaman yang dapat menghasilkan energi langsung dari matahari melalui tunasnya yang menjulang. Tanaman ini tumbuh dalam rumpun dekat sungai bersama dengan beberapa jenis jamur. Sekarang, tanaman ini begitu kecil dengan tinggi sekitar 4 inci.
Munculnya tanaman di daratan tak lepas dari peran hewan darat pertama yang di dalamnya termasuk hewan menyerupai kaki seribu dan arthropoda kecil lainnya. Sebagian besar hewan tersebut adalah pemakan tumbuhan, namun ada juga yang tampil sebagai predator.
  • Devon (417-354 juta tahun lalu)
Dunkleosteus
Periode Devon melihat perubahan besar yang terjadi di darat dan di laut. Pada awal periode Devon, kehidupan di darat masih jarang, tapi hanya dalam beberapa juta tahun, tanaman perintis telah berubah menjadi hutan pertama yang didominasi oleh archaeopteris yang tumbuh dalam jumlah besar di sungai dan muara. Sementara faunanya didominasi oleh kaki seribu dan hewan predator, seperti trigonotarbids, saudara jauh laba-laba modern. Selama periode ini pula ikan pertama merangkak keluar dari air menuju daratan, lalu berubah menjadi amfibi berkaki empat.
Ikan Berubah Menjadi Amfibi
Di laut sendiri terdapat dua jenis predator yang cepat dan menakutkan. Rahang mereka kuat dan dilengkapi dengan gigi-gigi tajam. Hiu, yang diwakili oleh stethacanthus, dengan bentuknya yang ramping dan gigi tajamnya menjadikan mereka sebagai pemburu tangguh. Namun, ikan terbesar dan paling kejam di laut Devon adalah ikan placoderm raksasa yang dikenal sebagai dunkleosteus. Panjang ikan ini bisa mencapai lebih dari 26 meter. Dunkleosteus bergabung dengan ikan bertulang pertama, seperti Hyneria, yang beberapa di antaranya merupakan nenek moyang ikan bertulang yang berenang di lautan kita hari ini.
  • Karbon (354-290 juta tahun lalu)
Capung raksasa
Karbon adalah suatu periode di mana seluruh bumi, termasuk Arktik dan Antartika, mengalami panas. Dataran rendah selama periode ini telah dijajah oleh rawa berhutan lebat yang didominasi oleh pohon pakis, ekor kuda dan pohon lycopsid yang dapat tumbuh hingga 165 meter.
Kadar oksigen yang sangat tinggi dapat membantu menjelaskan mengapa hutan menjadi rumah bagi banyak kehidupan yang mencakup arthropoda raksasa, seperti arthropleura, yang menyerupai seekor kulum-kulum, dan serangga raksasa terbang, seperti lalat dan meganeura, elang seukuran capung.
Reptil pertama
Di tempat lain, amfibi, seperti proterogyrinus, bisa bergerak dan berburu di sungai dan berkembang biak di danau. Meskipun didominasi oleh amfibi, Karbon juga menjadi saksi evolusi reptil pertama yang sebagian besar berukuran kecil. Misalnya, kadal yang disebut petrolacosaurus. Reptil kecil tersebut memiliki telur bercangkang keras yang berarti bahwa mereka dapat meletakkan telur jauh dari air.
Lautan Karbon juga penuh dengan kehidupan. Hiu dan ikan bertulang mendominasi lautan, sementara dasar laut adalah rumah bagi terumbu karang yang kompleks. Ketika berlangsung zaman es global, periode Karbon pun berakhir. Suhu anjlok secara dramatis sehingga mengakibatkan penyusutan hutan tropis. Lembaran-lembaran es dan gletser menyebar dari kutub utara dan selatan. Spesies-spesies yang tidak mampu mengatasi perubahan iklim akhirnya punah. Karena ketika itu tidak ada organisme yang mampu memecah kayu, maka jutaan pohon yang terkubur di bawah tanah relatif utuh. Pohon-pohon itu akhirnya berubah menjadi batubara.
  • Perm (290-248 juta tahun lalu)
Zaman es global yang menjelajahi planet pada akhir periode Karbon membuat bumi menjadi tempat yang lebih kering dan lebih dingin. Di awal periode Perm, hutan tropis dan rawa menyusut, kemudian digantikan oleh populasi dataran terbuka, seperti pakis dan pohon konifera pertama.
Kehidupan reptil meningkat dengan cepat, baik dalam jumlah dan ukuran. Dua di antaranya adalah dimetrodon dan edaphosaurus. Mereka adalah hewan darat pertama yang benar-benar besar. Pada akhir Perm, benua-benua bergabung menjadi satu, membentuk daratan raksasa yang disebut Pangaea. Di banyak bagian, iklim menjadi panas dan kering dengan curah hujan yang jarang sehingga memproduksi padang pasir yang luas. Keadaan ini menjadi rumah bagi sekelompok reptil yang memiliki kemiripan dengan mamalia yang disebut therapsid. Di antara mereka juga hidup predator terbesar, Gorgonop, penggali pemakan tanaman yang disebut Diictodon, scutosaurus yang diduga nenek moyang kura-kura dan rhinesuchus, amfibi raksasa yang hidup di sekitar lubang air di padang pasir.
Menjelang akhir Perm, sesuatu yang benar-benar mengerikan terjadi. Semuanya dimulai di Siberia dengan peristiwa yang dikenal sebagai letusan banjir basal. Peristiwa ini pada dasarnya melibatkan kerak bumi yang terbelah, lalu melepaskan sejumlah besar lava yang mungkin menutupi seluruh benua dan berlangsung selama jutaan tahun. Dampak dari peristiwa monumental ini adalah bahwa atmosfer bumi dilapisi debu dan sulfur dalam jumlah besar yang menyebabkan musim dingin nuklir yang berlangsung puluhan tahun.
Kehidupan Periode Perm
Konsekuensi dari peristiwa tersebut adalah bahwa bumi terbungkus selimut hangat karbon dioksida yang menyebabkan efek rumah kaca. Bumi menghangat sekitar lima derajat dan pergeseran suhu menyebabkan lautan memanas yang membunuh sebagian besar kehidupan yang tinggal di sana termasuk trilobite. Tapi itu bukan akhir, lonceng kematian terakhir terjadi ketika air superpanas melepaskan aliran gas metana ke atmosfer. Bumi pun sepuluh derajat lebih panas dari biasanya dan kematian besar terjadi di daratan selama 80.000 tahun. Hasil akhirnya adalah hilangnya sekitar 95 persen dari semua kehidupan.

1 comment:

  1. Anda bisa memiliki uang balik sebanyak minimal 5 lembar,maksimal sebanyak 50 lembar,uang balik pesanan anda akan dikirim sekaligus, proses pembuatan uang balik atau KLIK DI SINI



    Anda bisa memiliki uang balik sebanyak minimal 5 lembar,maksimal sebanyak 50 lembar,uang balik pesanan anda akan dikirim sekaligus, proses pembuatan uang balik atau KLIK DI SINI



    Anda bisa memiliki uang balik sebanyak minimal 5 lembar,maksimal sebanyak 50 lembar,uang balik pesanan anda akan dikirim sekaligus, proses pembuatan uang balik atau KLIK DI SINI



    Anda bisa memiliki uang balik sebanyak minimal 5 lembar,maksimal sebanyak 50 lembar,uang balik pesanan anda akan dikirim sekaligus, proses pembuatan uang balik atau KLIK DI SINI

    ReplyDelete