Supercentenarian. Orang-orang berikut ini memang pantas disebut demikian. Betapa tidak, mereka rata-rata berusia melampaui 115 tahun. Mereka pun melalui peristiwa yang luar biasa banyak. Mereka minum, mereka merokok, mereka bersepeda hingga usia 100 dan akhirnya, mereka terkenal dan membuat sejarah. Mungkin ada orang lain yang dikatakan telah mencapai usia seperti mereka yang ada dalam daftar ini, misalnya, Shigechiyo Izumi yang konon hidup sampai usia 120 dan Shirali Muslimov, seorang gembala Talysh, yang diduga hidup sampai usia 168. Namun, kasus-kasus seperti ini perlu konfirmasi dan verifikasi. Sedangkan 10 supercentenarian di bawah ini semuanya sudah diverifikasi.
- Christian Mortensen (1882 – 1998)
Di urutan 10 ada Christian Mortensen. Ia lahir pada tanggal 16 Agustus 1882 dan meninggal pada tanggal 25 April 1998. Usianya 115 tahun 252 hari. Uniknya, bukan hanya karena dia adalah laki-laki (hanya 9,5% dari Supercentenarian yang dikonfirmasi berjenis kelamin laki-laki), tetapi juga karena ia mengisap beberapa batang cerutu setiap minggu selama sekitar 95 tahun! Ia juga tinggal sendirian dan hanya menikah selama sepuluh tahun di sepanjang hidupnya yang panjang. Laki-laki luar biasa tersebut berimigrasi ke Amerika pada tahun 1903 di mana ia bekerja sebagai penjahit dan pengantar susu. Apa rahasia umur panjangnya? "Teman-teman, cerutu yang bagus, minum banyak air yang baik, tanpa alkohol, tetap positif dan banyak bernyanyi akan membuat Anda hidup untuk waktu yang lama," katanya.
- Maggie Pauline Barnes (1882 – 1998)
Maggie Pauline Barnes dilahirkan dalam suasana perbudakan pada tanggal 6 Maret 1882. Dia meninggal pada tanggal 19 Januari 1998 pada usia 115 tahun 319 hari. Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang dirinya, usianya sendiri menunjukkan kehidupannya yang luar biasa. Tidak hanya bertahan dalam kerasnya perbudakan di AS, tapi dia juga hidup lebih lama dari anak-anaknya. Maggie sendiri meninggal karena komplikasi infeksi kecil di kakinya. Apa yang membuat kisahnya lebih mengejutkan adalah fakta bahwa, pada awal abad ke-20, rata-rata harapan hidup hanya ada pada usia 47 tahun untuk Kaukasia dan 40-42 tahun untuk Afro-Amerika.
- Bessie Cooper (1896 -)
Bessie Cooper lahir pada 26 Agustus 1896. Dalam usia 116 tahun 17 hari, sampai saat ini ia masih hidup. Ketika ditanya rahasia panjang umurnya, ia menjawab: "Saya hanya memikirkan urusan saya sendiri dan tidak makan junk food." Selama hidupnya, ia telah melalui dua perang dunia, tenggelamnya kapal Titanic, 9/11 dan peristiwa sejarah lainnya. Cooper tinggal di Georgia sejak tahun 1917, ketika ia pindah dari Tennessee untuk bekerja sebagai guru di Between, Georgia. Setelah suaminya meninggal pada usia 68, ia tinggal sendirian di peternakan keluarga. Bahkan, ia tidak pindah ke sebuah panti jompo sampai berusia 105 tahun.
- Elizabeth Bolden (1890 – 2006)
Elizabeth Bolden hidup dari 15 Agustus 1890 hingga 11 Desember 2006. Lahir sebagai budak yang kemudian dibebaskan di Tennessee, kehidupan Bolden itu tidak cukup mudah. Tapi, ia hidup secara jujur dan sederhana. Pada saat kematiannya, ia berusia 116 tahun 118 hari. Elizabeth berusia sembilan tahun pada pergantian abad ke-20.
Ia menikah dan punya anak pada saat Mark Twain meninggal pada tahun 1910. Usianya menginjak 90 ketika Gunung St. Helens meletus pada tahun 1990. Namun, gen umur panjangnya tidak diwarisi oleh tujuh anaknya karena hanya dua dari mereka yang masih hidup pada saat kematiannya. Ketika ia meninggal, ia memiliki lebih dari 500 keturunan langsung, termasuk 75 great-great-great-great grandchildren! Meskipun Bolden hanya bias berbicara sedikit setelah menderita stroke pada tahun 2004, ia masih menikmati perayaaan ulang tahunnya yang ke-116 nya dengan dua hal yang disukainya: es krim dan permen.
Ia menikah dan punya anak pada saat Mark Twain meninggal pada tahun 1910. Usianya menginjak 90 ketika Gunung St. Helens meletus pada tahun 1990. Namun, gen umur panjangnya tidak diwarisi oleh tujuh anaknya karena hanya dua dari mereka yang masih hidup pada saat kematiannya. Ketika ia meninggal, ia memiliki lebih dari 500 keturunan langsung, termasuk 75 great-great-great-great grandchildren! Meskipun Bolden hanya bias berbicara sedikit setelah menderita stroke pada tahun 2004, ia masih menikmati perayaaan ulang tahunnya yang ke-116 nya dengan dua hal yang disukainya: es krim dan permen.
- Tane Ikai (1879 – 1995)
Dengan usia 116 tahun 175 hari, Tane Ikai merupakan orang Jepang tertua yang pernah dikonfirmasi sekaligus orang tertua yang pernah dikonfirmasi di Asia. Ikai terlahir pada tanggal 18 Januari 1879 dari sebuah keluarga petani di Kansei, Jepang. Ia menikah saat berusia 20 tahun dan memiliki empat anak yang semuanya masih hidup pada saat ia meninggal pada tanggal 12 Juli 1995. Ikai menjahit dan menekuni gerabah sampai ia mengalami stroke di usia 99. Dietnya terutama terdiri dari bubur nasi, yang dikombinasikan dengan pola makan tradisional Jepang, mungkin telah mencegahnya dari penyakit jantung atau kanker. Otopsi pada saat kematiannya mengungkapkan bahwa Ikai meninggal karena gagal ginjal. Sampai saat ini ia merupakan satu-satunya supercentenarian yang diotopsi.
- Maria Capovilla (1889 – 2006)
Perempuan Ekuador bernama Mar'a Capovilla ini lahir pada tanggal 14 September 1889―tahun yang sama saat menara Eiffel dibuka untuk umum. Dengan usia 116 tahun 347 hari, ia memegang rekor hidup terpanjang dalam sejarah Amerika Selatan dan orang dengan hidup terpanjang dari belahan bumi selatan. Capovilla meninggal pada tanggal 27 Agustus 2006, satu bulan sebelum merayakan ulang tahunnya yang ke-117.
Ia hanya minum sedikit alkohol dan tidak pernah merokok. Capovilla menikmati hidup di antara elit Ekuador dan menikah dengan perwira militer Italia, Antonio Capovilla, pada tahun 1917. Ketika berusia 99, ia jatuh sakit dan diberi ritual terakhir dari Gereja Katolik Roma. Tapi, ternyata masih bisa berjalan-jalan tanpa tongkat, membaca koran dan menonton TV sampai hanya enam bulan sebelum kematiannya. Tiga dari lima anaknya masih hidup ketika dia meninggal. Mereka berusia 78, 80 dan 81.
Ia hanya minum sedikit alkohol dan tidak pernah merokok. Capovilla menikmati hidup di antara elit Ekuador dan menikah dengan perwira militer Italia, Antonio Capovilla, pada tahun 1917. Ketika berusia 99, ia jatuh sakit dan diberi ritual terakhir dari Gereja Katolik Roma. Tapi, ternyata masih bisa berjalan-jalan tanpa tongkat, membaca koran dan menonton TV sampai hanya enam bulan sebelum kematiannya. Tiga dari lima anaknya masih hidup ketika dia meninggal. Mereka berusia 78, 80 dan 81.
- Marie-Louise Meilleur (1880 – 1998)
Marie-Louise Meilleur berusia 117 tahun 230 hari ketika meninggal pada tanggal 16 April 1998. Hebatnya, pada saat kematiannya salah satu anaknya tinggal di panti jompo yang sama dengannya dan putrinya tertua berusia 90.
Seorang keturunan Prancis-Kanada, Meilleur lahir di desa Kamouraska, Quebec, pada 29 Agustus 1880. Suami pertamanya meninggal karena pneumonia ketika ia berusia 30, kemudian Meilleur pindah ke perbatasan antara Quebec dan Ontario di mana ia akhirnya bertemu dan menikah dengan Hector Meilleur. Meilleur mengklaim bahwa hidupnya yang panjang adalah karena kerja keras yang baik. Dengan sepuluh anak dan dua pernikahan, jelas bahwa ia suka bekerja keras. Meilleur juga menikmati segelas anggur dan berhenti merokok ketika ia berusia 90 tahun, sekitar 27 tahun sebelum kematiannya.
Seorang keturunan Prancis-Kanada, Meilleur lahir di desa Kamouraska, Quebec, pada 29 Agustus 1880. Suami pertamanya meninggal karena pneumonia ketika ia berusia 30, kemudian Meilleur pindah ke perbatasan antara Quebec dan Ontario di mana ia akhirnya bertemu dan menikah dengan Hector Meilleur. Meilleur mengklaim bahwa hidupnya yang panjang adalah karena kerja keras yang baik. Dengan sepuluh anak dan dua pernikahan, jelas bahwa ia suka bekerja keras. Meilleur juga menikmati segelas anggur dan berhenti merokok ketika ia berusia 90 tahun, sekitar 27 tahun sebelum kematiannya.
- Lucy Hannah (1875 – 1993)
Lucy Hannah adalah salah satu dari beberapa Supercentenarian yang tidak pernah menyandang gelar orang tertua. Mungkin karena ia hidup pada saat yang sama dengan Calment Jeanne. Namun, dengan usia 117 tahun 248 hari, ia merupakan orang kulit hitam tertua, Afro Amerika tertua dan orang tertua ketiga dalam sejarah. Menariknya, satu studi menemukan bahwa 15% supercentenarians yang lahir di Amerika Serikat berkulit hitam.
Hannah lahir di Alabama pada 16 Juli 1875, 12 tahun setelah Lincoln mengumumkan Proklamasi Emansipasi. Terlahir dengan nama Lucy Terrell, Hannah menikah dengan John Hannah pada tahun 1901 dan memiliki delapan anak. Ia sendiri dia hidup lebih lama dari enam anaknya. Ia dilahirkan pada saat ketegangan rasial berkembang, saat kampanye supremasi kulit putih menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Akhirnya, Hannah bergabung dengan enam juta orang Afro Amerika dalam Migrasi Besar, keluar dari selatan dengan harapan melarikan diri prasangka. Ia menetap di Detroit dan tinggal di sana sampai kematiannya pada 21 Maret 1993.
Hannah lahir di Alabama pada 16 Juli 1875, 12 tahun setelah Lincoln mengumumkan Proklamasi Emansipasi. Terlahir dengan nama Lucy Terrell, Hannah menikah dengan John Hannah pada tahun 1901 dan memiliki delapan anak. Ia sendiri dia hidup lebih lama dari enam anaknya. Ia dilahirkan pada saat ketegangan rasial berkembang, saat kampanye supremasi kulit putih menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Akhirnya, Hannah bergabung dengan enam juta orang Afro Amerika dalam Migrasi Besar, keluar dari selatan dengan harapan melarikan diri prasangka. Ia menetap di Detroit dan tinggal di sana sampai kematiannya pada 21 Maret 1993.
- Sarah Knauss (1880 – 1999)
Sarah Knauss merupakan orang Amerika tertua dan orang tertua kedua dalam sejarah. Pada saat kematiannya, ia berumur 119 tahun 97 hari tua! Wanita luar biasa ini lahir pada tanggal 24 September 1880 dan meninggal pada tanggal 30 Desember 1999, hanya satu atau dua hari menjelang abad ke-21. Knauss, mungkin tidak peduli ketika diberitahu bahwa ia telah menjadi orang tertua di dunia, ia hanya menjawab, "So what."
Putrinya menggambarkan dirinya sebagai seorang yang tenang dan mengatakan bahwa ini mungkin telah menjadi bagian dari rahasia hidupnya yang panjang. Knauss hidup melalui tujuh perang AS, Depresi Besar, pembunuhan Martin Luther King Jr dan kematian suaminya setelah 64 tahun menikah. Pada saat kematiannya, ia lebih tua dari Jembatan Brooklyn dan Patung Liberty. Dan, yang paling luar biasa, ia berusia 88 tahun ketika Neil Armstrong menginjakkan kaki di bulan pada bulan Juli 1969.
Putrinya menggambarkan dirinya sebagai seorang yang tenang dan mengatakan bahwa ini mungkin telah menjadi bagian dari rahasia hidupnya yang panjang. Knauss hidup melalui tujuh perang AS, Depresi Besar, pembunuhan Martin Luther King Jr dan kematian suaminya setelah 64 tahun menikah. Pada saat kematiannya, ia lebih tua dari Jembatan Brooklyn dan Patung Liberty. Dan, yang paling luar biasa, ia berusia 88 tahun ketika Neil Armstrong menginjakkan kaki di bulan pada bulan Juli 1969.
- Jeanne Calment (1875 – 1997)
Jeanne Calment adalah wanita sekaligus manusia tertua yang pernah diverifikasi dan sejauh ini belum ada yang mendekati usianya yang 122 tahun 164 hari. Ia lahir di Arles, Perancis, pada tanggal 21 Februari 1875―pada tahun yang sama Lucy Hannah juga lahir―dan meninggal pada tanggal 4 Agustus 1997. Selama hidupnya, Calment melihat penemuan mobil, gambar bergerak, stainless steel, televisi, dan pesawat terbang. Bahkan, ia bertemu Vincent van Gogh pada tahun 1888 ketika berusia 13 tahun dan menggambarkan pelukis itu "kotor, berpakaian buruk dan tidak menyenangkan." Calment, seperti Sarah Knauss, juga memiliki kecerdasan tajam dan kebal terhadap stres. Calment naik sepeda, minum anggur sampai berusia 100 dan merokok sampai lima tahun sebelum kematiannya. Ia mengatakan tertawa, beraktivitas dan perut yang kuat membantunya untuk hidup lebih lama.
referensi
referensi
No comments :
Post a Comment