10.18.2012

Asal-usul Diktator

Diktator pernah memiliki arti yang sangat berbeda dari apa yang kita pikirkan saat ini. Diciptakan pertama kali oleh Senat Romawi pada 510 SM, diktator bertugas dalam situasi darurat, seperti menanangani pemberontakan. Selama masa Republik, Roma diperintah oleh dua konsul dan Senat memutuskan bahwa dalam kasus-kasus tertentu diperlukan satu orang pembuat keputusan. Kadang-kadang, salah satu konsul tersebut menjadi diktator.
Diktator memegang otoritas atas semua politisi lainnya, tidak bertanggung jawab secara hukum atas tindakan mereka dan tidak boleh memegang jabatan selama lebih dari enam bulan. Mereka juga bisa mengubah hukum dan konstitusi Romawi, tetapi mereka tidak bisa menggunakan uang publik selain uang yang diberikan Senat pada mereka dan mereka tidak bisa meninggalkan Italia. Kebanyakan diktator meninggalkan kantor setelah mereka menyelesaikan tugas, bahkan sebelum enam bulan.
Diktator pertama Roma adalah Aulus Postumius Albinus, yang diangkat pada dekade pertama abad kelima SM, ketika sekutu Latin memberontak. Ini adalah krisis yang serius dan Romawi berpikir bahwa hanya satu orang dengan kekuatan yang luar biasa bisa memecahkan masalah tersebut. Langkah ini berhasil dan kadang-kadang diulang. Seorang konsul atau (dalam situasi darurat) praetor dapat menunjuk seorang diktator, usulan ini tidak bisa diveto.
Diktator itu lebih kuat daripada seorang konsul. Misalnya, sebagaimana digambarkan oleh Livy, memiliki pengawal dua kali lebih banyak (24 lictores). Juga tidak mungkin untuk mengajukan banding terhadap tindakan diktator. Bahkan, kita dapat mengatakan bahwa dictator adalah penguasa militer yang mengambil alih pemerintahan. Hal ini dapat disimpulkan dari gelar keduanya, “master infanteri” (tangan kanannya adalah “master kavaleri”). Orang-orang Yunani menerjemahkan gelar dictator sebagai strategos autokrator alias penguasa militer atau bahkan sebagai monarchos.
Pada abad kelima dan keempat, kediktatoran juga digunakan untuk memecahkan masalah internal, misalnya, melakukan pemilu yang sulit atau memecahkan krisis konstitusional. Setelah 202 SM, kediktatoran dihapuskan dalam situasi darurat di mana Senat memberikan kekuatan yang luar biasa kepada konsul (senatusconsultum ultimum, pernyataan keadaan darurat). Ketika Sulla dan Caesar menjadi diktator (pada abad pertama), jabatan mereka hanyalah alat untuk menjalankan kekuasaan pribadi.
Lucius Cornelius Sulla diangkat sebagai diktator tanpa batas masa dan tanpa pembatasan diktator sebelumnya. Ia memerintah selama dua tahun, mengeksekusi ribuan warga Romawi yang kebanyakan dari mereka adalah lawan politiknya. Sulla juga kaya raya dengan menyita properti. Ia digantikan oleh Julius Caesar yang kemudian memulai perang saudara. Caesar dibunuh pada 44 SM dan kantor diktator ditiadakan karena korupsi.
Diktator modern biasanya juga muncul dalam keadaan darurat. Banyak sejarawan menganggap Napoleon Bonaparte sebagai diktator modern pertama. Napoleon adalah seorang jenderal selama Revolusi Perancis, sebuah periode pergolakan sosial dan politik besar di negara itu. Mulai tahun 1789, Perancis berkembang dari monarki menjadi republik, lalu menjadi sebuah kerajaan. Di tengah eksekusi, kudeta dan kebingungan, Napoleon menjadi Konsul di bawah pemerintahan sementara yang baru.
Karena dia adalah seorang komandan militer tak terkalahkan, Napoleon lantas menikmati popularitas. Ia menyeimbangkan anggaran, mereformasi pemerintah dan menulis kitab undang-undang hukum perdata yang di kemudian hari membentuk dasar hukum perdata Perancis saat ini. Napoleon juga menghapus Senat dan terus mereformasi konstitusi. Ia menyebut dirinya konsul seumur hidup dan pada 1804, menobatkan dirinya sebagai kaisar. Ia melanjutkan kegiatan militernya, bertempur di Eropa.
Napoleon mengontrol setiap aspek pemerintahan dan memiliki jaringan mata-mata. Ia juga menguasai pers, memastikan bahwa mesin propagandanya terus berjalan. Tapi, pemerintahannya mulai goyah ketika invasi ke Rusia menelan kegagalan. Ditambah lagi sebuah koalisi kekuatan Eropa, termasuk tentara Inggris, Prusia, Spanyol dan Portugal, mengepung Perancis.
Napoleon akhirnya terpaksa turun takhta setelah Jenderal Angkatan Darat memberontak. Setelah kembali berkuasa dalam waktu yang singkat, ia diasingkan untuk selamanya pada tahun 1815.
referensi:
howstuffwork
livus

No comments :

Post a Comment