2.08.2016

Perhiasan-perhiasan Masa Prasejarah

Saat batu akik booming beberapa waktu lalu, muncul istilah "kembali ke zaman batu." Ya, batu akik memang sudah dikenal sejak zaman prasejarah alias zaman batu. Tepatnya ketika manusia meninggalkan cara hidup nomaden dan mulai hidup menetap dengan cocok tanam sebagai mata pencahariannya. Selain bercocok tanam, manusia pada saat itu juga mulai mengenakan perhiasan seperti gelang yang terbuat dari batu dan kulit kerang. Perhiasan-perhiasan semacam itu ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan berbagai daerah lainnya.
Dari beberapa temuan dapat kita diketahui cara pembuatan perhiasan-perhiasan itu. Misalnya, untuk membuat gelang, pertama bahan batu dipukul-pukul sehingga diperoleh bentuk bulat gepeng. Permukaan bawah dan alas yang rata kemudian dicekungkan dan bertemu menjadi sebuah lubang. Dengan cara menggosok dan mengasah, maka diperolehlah gelang yang dikehendaki. Sementara pengupaman (pengkilapan) dilakukan dengan menggunakan batu asah yang berbentuk lonjong meruncing terbuat dari batuan fosil kayu. Adapun bahan gelang tersebut terdiri atas seperti agate, kalsedon, dan jasper bewarna putih, kuning, coklat, merah dan hijau. Ukuran gelangnya pun bermacam-macam, berdiameter 24-54 mm dengan tebal 6-17 mm. Bahkan, disinyalir ada yang berukuran lebih kecil untuk gunakan sebagai jimat ataupun anting-anting.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa cara pembuatan perhiasan pada masa itu tidak beda jauh dengan cara tukang akik sekarang. salh satu contoh, pembuatan gelang dari kulit kerang yang ditemukan di Surakarta diperkirakan dengan mengurdi seperti yang dikenal di Luzon Utara sekarang. Sedangkan bahan kulit kerang yang digunakan kebanyakan dari jenis Tridacna yang digurdi dengan gurdi bambu. Gurdi itu diputar dengan bantuan seutas tali di bagian yang terlebih dahulu diberi air dan pasir. Cara menggurdi ini juga digunakan untuk mengerjakan gelang-gelang batu yang ditemukan di Malaysia dan Thailand.
Tempat-tempat penemuan gelang perhiasan prasejarah di wilayah Indonesia antara lain: Limbasari, Kabupaten Purbalingga. Selain di Indonesia, gelang-gelang juga ditemukan di Szechwan, Fongtien, Siberia, Jepang, Korea, Jehor, Chahor, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Honan, Pulau Lamma, dan Taiwan.
Tidak hanya di Indonesia dan negara-negara Asia, perhiasan-perhiasan bertahtakan batuan dan kerang juga digunakan oleh orang-orang Mesir Kuno, seperti gambar-gambar berikut:
 
Dari perhiasan-perhiasan Mesir Kuno di atas, dapat kita lihat jika batu dari jenis jasper, Libyan Desert Glass (sejenis obsidian), carnelian dan lapis lazuli begitu berharga.

sumber: wacana nusantara & ancient digger

1 comment :

  1. Hari gini masih pakai aksesoris perhiasan sama dengan lainnya, hehe
    Udah gak zamannya lagi sis..Yuk pakai yang spesial perhiasan nama yang tiada duanya.
    Ada banyak pilihan perhiasan, mulai dari kalung nama dengan spesial liontin nama khusus,
    yang bertuliskan nama anda. Juga ada gelang nama dengan variasi rantai ataupun plat pipih
    Ada juga cincin nama khusus yang terukir nama anda ataupun pasangan anda. Bisa juga sebagai pelengkap,
    yaitu anting nama, dan yang suka untuk urusan tampilan saat dinas bisa pakai bross nama.
    Semuanya itu hanya ada disini >> Perhiasan Nama Cantik

    ReplyDelete