Salut Nazi atau disebut pula dengan istilah Salut Adar (Jerman: Hitlergruß, Salam Hitler, atau Deutscher Gruß, Salam Jerman) adalah sikap hormat yang biasanya disertai dengan teriakan, Heil Hitler! Heil, mein Führer! atau Sieg Heil! Karakteristik itu diadopsi pada tahun 1930 oleh Partai Nazi sebagai simbol ketaatan kepada pimpinan partai, Adolf Hitler, pemuliaan bangsa Jerman dan upaya perang. Awalnya, salut tersebut hanya diwajibkan bagi warga sipil, sementara personil militer masih mempertahankan hormat militer tradisional sampai tak lama setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap diri Hitler pada tahun 1944.
Sementara Heil menjadi yel populer selama gerakan pan-Jerman sekitar tahun 1900. Istilah Führer sendiri diperkenalkan oleh Georg Ritter von Schönerer yang menganggap dirinya pemimpin Jerman Austria.
Salut Nazi secara luas diyakini diadopsi dari kebiasaan Romawi Kuno. Kendati demikian, tidak ada seni dan teks Romawi yang menggambarkannya. Lukisan Jacques-Louis David yang berjudul “Sumpah dari Horatii” (1784) tampaknya menjadi titik awal bagi gerakan yang dikenal sebagai Salut Romawi itu. Pengidentifikasian salut tersebut dengan Romawi Kuno juga terdapat dalam seni neoclassic Prancis lainnya. Selanjutnya juga dikembangkan dalam budaya populer selama ke-19 dan abad ke-20 dalam drama dan film yang menggambarkan penghormatan tersebut sebagai kebiasaan Romawi Kuno, termasuk film bisu berjudul Cabiria (1914) yang skenarionya ditulis oleh ultra-nasionalis Italia, Gabriele d'Annunzio. d'Annunzio bisa dibilang sebagai pendahulu Benito Mussolini. Pada tahun 1919, ketika ia memimpin pendudukan Fiume, d'Annunzio mengadopsi gaya salut yang digambarkan dalam Cabiria sebagai ritual neo-imperialis dan yang kemudian diadopsi oleh Partai Fasis Italia.
Di luar Italia, selama musim gugur 1923, beberapa anggota Partai Nazi menggunakan mulai Salut Romawi. Tiga tahun kemudian Hitler mewajibkan Salut Romawi. Beberapa anggota partai sempat menentang legitimasi yang disebut Salut Romawi itu karena dianggap tidak Jermanik. Sebagai tanggapan, berbagai upaya dilakukan untuk membangun silsilah Salut Romawi. Pada Juni 1928, Rudolf Hess menerbitkan sebuah artikel yang menyatakan bahwa gerakan ini digunakan di Jerman pada awal 1921, sebelum Nazi telah mendengar tentang Fasis Italia. Sedangkan Hitler mengatakan bahwa salut itu digunakan oleh Partai Nazi setelah Duce mengadopsinya. Menurut Hitler, salut semacam itu harus dianggap sebagai kelangsungan hidup suatu adat kuno dan di dalamnya terkandung sebuah kalimat, “Lihat di tanganku tidak ada senjata!”
Pasca 1945 Salut Nazi dianggap sebagai gerakan illegal dan pelakunya bisa-bisa menuai penjara. Baru-baru ini bahkan seorang pemain bola Yunani dilarang membela timnasnya seumur hidup gara-gara merayakan gol dengan gerakan Salut Nazi. Mengapa Salut Nazi dilarang? Berdasarkan pendapat umum, Salut Nazi dilarang karena dianggap menyinggung perasaan korban-korban Nazi, terutama etnis Yahudi, pada masa PD II. Tetapi, alasan itu tampaknya perlu diteliti dan dikaji ulang. Sebab, AS, pemenang PD II sekaligus antek utama Yahudi ternyata pernah menggunakan gerakan semacam Salut Nazi. Berikut foto-fotonya:
Salut yang ditunjukkan foto-foto di atas disebut Salut Bellamy. Dipopulerkan oleh Francis Bellamy pada tahun 1892, salut tersebut juga diadopsi dari Salut Romawi dan dimaksudkan sebagai janji kesetiaan (bermaksud sama seperti Salut Nazi). Tetapi, pada awal 1940-an, disadari bahwa salut itu punya kemiripan dengan hormat yang digunakan di Jerman. Akibatnya, Salut Bellamy secara resmi digantikan oleh Kongres dengan meletakkan tangan di jantung (dada kiri) pada saat mengucap janji setia.
Sementara Heil menjadi yel populer selama gerakan pan-Jerman sekitar tahun 1900. Istilah Führer sendiri diperkenalkan oleh Georg Ritter von Schönerer yang menganggap dirinya pemimpin Jerman Austria.
Salut Nazi secara luas diyakini diadopsi dari kebiasaan Romawi Kuno. Kendati demikian, tidak ada seni dan teks Romawi yang menggambarkannya. Lukisan Jacques-Louis David yang berjudul “Sumpah dari Horatii” (1784) tampaknya menjadi titik awal bagi gerakan yang dikenal sebagai Salut Romawi itu. Pengidentifikasian salut tersebut dengan Romawi Kuno juga terdapat dalam seni neoclassic Prancis lainnya. Selanjutnya juga dikembangkan dalam budaya populer selama ke-19 dan abad ke-20 dalam drama dan film yang menggambarkan penghormatan tersebut sebagai kebiasaan Romawi Kuno, termasuk film bisu berjudul Cabiria (1914) yang skenarionya ditulis oleh ultra-nasionalis Italia, Gabriele d'Annunzio. d'Annunzio bisa dibilang sebagai pendahulu Benito Mussolini. Pada tahun 1919, ketika ia memimpin pendudukan Fiume, d'Annunzio mengadopsi gaya salut yang digambarkan dalam Cabiria sebagai ritual neo-imperialis dan yang kemudian diadopsi oleh Partai Fasis Italia.
Di luar Italia, selama musim gugur 1923, beberapa anggota Partai Nazi menggunakan mulai Salut Romawi. Tiga tahun kemudian Hitler mewajibkan Salut Romawi. Beberapa anggota partai sempat menentang legitimasi yang disebut Salut Romawi itu karena dianggap tidak Jermanik. Sebagai tanggapan, berbagai upaya dilakukan untuk membangun silsilah Salut Romawi. Pada Juni 1928, Rudolf Hess menerbitkan sebuah artikel yang menyatakan bahwa gerakan ini digunakan di Jerman pada awal 1921, sebelum Nazi telah mendengar tentang Fasis Italia. Sedangkan Hitler mengatakan bahwa salut itu digunakan oleh Partai Nazi setelah Duce mengadopsinya. Menurut Hitler, salut semacam itu harus dianggap sebagai kelangsungan hidup suatu adat kuno dan di dalamnya terkandung sebuah kalimat, “Lihat di tanganku tidak ada senjata!”
Pasca 1945 Salut Nazi dianggap sebagai gerakan illegal dan pelakunya bisa-bisa menuai penjara. Baru-baru ini bahkan seorang pemain bola Yunani dilarang membela timnasnya seumur hidup gara-gara merayakan gol dengan gerakan Salut Nazi. Mengapa Salut Nazi dilarang? Berdasarkan pendapat umum, Salut Nazi dilarang karena dianggap menyinggung perasaan korban-korban Nazi, terutama etnis Yahudi, pada masa PD II. Tetapi, alasan itu tampaknya perlu diteliti dan dikaji ulang. Sebab, AS, pemenang PD II sekaligus antek utama Yahudi ternyata pernah menggunakan gerakan semacam Salut Nazi. Berikut foto-fotonya:
Salut yang ditunjukkan foto-foto di atas disebut Salut Bellamy. Dipopulerkan oleh Francis Bellamy pada tahun 1892, salut tersebut juga diadopsi dari Salut Romawi dan dimaksudkan sebagai janji kesetiaan (bermaksud sama seperti Salut Nazi). Tetapi, pada awal 1940-an, disadari bahwa salut itu punya kemiripan dengan hormat yang digunakan di Jerman. Akibatnya, Salut Bellamy secara resmi digantikan oleh Kongres dengan meletakkan tangan di jantung (dada kiri) pada saat mengucap janji setia.
heil hitler
ReplyDeleteheil hitler
fucks you
fucks you
heil hitler
heil hitler
ng..
ReplyDeletenazi kejam tp tak sekejam yahudi,jelas lawan yg seimbang untuk yahudi adalah hitler,rise up hitler kill yahudi
ReplyDeleteHeil Hitler!
DeleteLong live Hitler!
hey hitler for ever
ReplyDeletehiduppp hitler
ReplyDeleteHeil HItler!!!!yahudi ma Nazi masih kejam yahudi
ReplyDeletekontol
ReplyDeleteHeil Hitler For Ever
ReplyDeletehidup hitler
ReplyDeletehidup hitler
ReplyDeletehidup adolf hitler
ReplyDeleteFuck zionis....heil hitler
ReplyDeleteFuck zionis....heil hitler
ReplyDeleteWah, pada semangat nih agan-agan sekalian. Peace gan! hehehehe.
DeleteHidup Hitler Bantai YAHUDI!
ReplyDeleteHitler memang kejam tapi lebih kejam yahudi
ReplyDeleteyahudi lawan yg cocok untuk hitler
Hitler memang kejam tapi yahudi lebih kejam
ReplyDeleteyahudi lawan yg cocok untuk hitler
Nice for you hitler...
ReplyDeletewhich already slaughtered 6 million Jews ...