3.11.2013

Arsitektur Gereja Abad Pertengahan

Tahun 313 Kaisar Konstantin meluluskan Edict of Toleration yang memungkinkan penyebaran Kristen. Konstantin memulai program pembangunan gereja besar setelah memindahkan ibukota ke Bizantium yang kemudian berganti nama menjadi Konstantinopel. Untuk mengakomodasi kebutuhan wilayah yang lebih luas, orang-orang Kristen awalnya menggunakan desain yang disebut basilika. Basilika adalah sebuah bangunan persegi panjang yang di bagian tengahnya terdapat isle yang luas dan dikenal sebagai nave. Pada kedua sisinya, diapit oleh sisi isles yang dipisahkan oleh kolom. Atapnya biasanya terbuat dari balok kayu yang rentan terhadap kebakaran atau kehancuran.
Masa emas arsitektur Bizantium berada di bawah kekuasaan Justian (527-565). Selama periode kekuasaannya, ia membangun ikon dari semua arsitektur Bizantium, Hagia Sophia. Hagia Sophia dibangun kembali pada 532-537 setelah sebelumnya gereja itu hancur akibat kerusuhan. Gereja tersebut memiliki beberapa fitur unik yang menjadi pola arsitektur Bizantium di kemudian hari. Gaya Hagia Sophia dicirikan dengan kubah besar di tengah-tengah strukturnya. Kubah tersebut memiliki bentuk unik karena ditopang oleh 4 pilar besar yang ditata dalam bentuk persegi. Kubah semacam itu kemudian menjadi fokus utama gereja Byzantium sampai di akhir kekuasaan kekaisaran. Hagia Sophia menjadi model bagi gereja Bizantium karena merupakan gaya arsitekturnya sesuai dengan jenis ibadah gereja Ortodoks. Ortodoks Timur lebih suka suasana hati yang ringan, muram dan hampir misterius dalam setiap ibadah yang mereka lakukan. Para pendeta sering bekerja di belakang layar dengan penampilan singkat. Mereka tidak melibatkan musik yang keras sebagaimana terlihat di gereja Katolik Barat.
Periode Romanesque berlangsung mulai sekitar 800 AD sampai 1100 AD. Istilah tersebut pertama kali digunakan untuk menyebut arsitektur abad ke-19 karena terdapat kesamaan antara kubah barel dengan lengkungan Romawi. Bangunan, seni dan patung pada saat iru digunakan untuk menyokong tujuan penyebaran Injil.
Barrel Vault
Groin Vault
Selama periode ini di Eropa muncul minat yang sangat besar terhadap agama. Sejumlah besar orang bepergian untuk melakukan ziarah ke situs-situs kudus dan para martir. Mereka percaya bahwa relik suci memiliki kuasa untuk melahirkan mujizat. Rute ke tempat-tempat suci, seperti Santiago, kemudian memerlukan bangunan yang lebih besar untuk menampung kerumunan massa yang besar. Gereja gaya basilika tidak bisa menahan kerumunan besar yang datang sehingga mereka mulai membangun gereja-gereja dalam bentuk salib Latin. Orang-orang akan masuk ke dalam gereja melalui nave. Mereka kemudian akan datang ke bagian yang dikenal sebagai persimpangan, yang berada di bawah sebuah kolong selangkangan (groin vault), di mana kubah nave dan transepts (bagian gereja yang berupa salib) akan berpotongan. Sementara peninggalan gereja akan ditampilkan di tempat beraltar tinggi. Para peziarah diizinkan untuk melihat peninggalan tersebut dari ambulatory yang memungkinkan lalu lintas para peziarah berjalan lancar. Berbeda dengan masa sebelumnya, pada periode ini para arsitek mulai menggunakan langit-langit yang terbuat dari batu. Untuk menopang dinding, tumpukan batu besar ditumpuk di sepanjang dinding dalam interval tertentu. Karena langit-langit batu sangat berat, dinding gereja harus sangat tebal. Jendela harus kecil agar tidak mmengurangi kekuatan dinding. Karena itu, interior gereja remang-remang.
Arsitektur Gothic memiliki tiga karakteristik yang membedakannya dari Romanesque: lengkungan runcing, kubah bergaris dan penopang layang. Perkembangan ini memungkinkan arsitek untuk membuat gereja jauh lebih besar dan lebih cerah. Gereja gothic Dengan memindahkan berat dari langit-langit ke penopang layang, mereka bisa menempatkan jendela kaca besar di dinding. Hal ini memungkinkan katedral Romawi yang redup untuk diubah menjadi katedral yang sangat cerah dan hangat. Gereja-gereja semacam ini juga mencerminkan kekayaan dan pengaruh gereja di Abad Pertengahan. Banyak dari gereja-gereja dan katedral memerlukan waktu lebih dari satu abad untuk membangunnya.

No comments:

Post a Comment