Pada abad pertengahan, berbagai negeri saling serang-menyerang demi menjadi yang paling mendominasi. Hal ini kemudian memunculkan upaya-upaya untuk menang, seperti menemukan senjata-senjata penghancur nan mematikan. Katapel adalah salah satu penemuan tersebut. Senjata ini pun berandil besar dalam mengubah jalannya perang dan seringkali menjadi unsur penentu yang memutuskan nasib peperangan.
Istilah ketapel (catapult) diambil dari bahasa Yunani, kata (bawah) dan pollo (melemparkan). Ketapel awalnya ditemukan oleh bangsa Yunani pada 300 SM. Selama bertahun-tahun, katapel didesain ulang dan digunakan oleh tentara di seluruh dunia. Ketapel sendiri mulai digunakan dalam perang pada awal 399 SM.
Springald diyakini berasal di Timur Tengah dan Kekaisaran Bizantium. Senajta ini bersifat defensif yang diletakkan di bagian atas benteng dan digunakan dalam jarak dekat. Penggunaannya pun dibatasi untuk wilayah yang jauh lebih kecil.
Melalui sebagian besar abad pertengahan, ada berbagai berbagai bentuk dan ukuran ketapel. Meskipun demikian, prinsip kerjanya tetap sama dan pada kenyataannya juga digunakan untuk menggerakkan pesawat tempur dari kapal induk.
Istilah ketapel (catapult) diambil dari bahasa Yunani, kata (bawah) dan pollo (melemparkan). Ketapel awalnya ditemukan oleh bangsa Yunani pada 300 SM. Selama bertahun-tahun, katapel didesain ulang dan digunakan oleh tentara di seluruh dunia. Ketapel sendiri mulai digunakan dalam perang pada awal 399 SM.
- Tipe-tipe Ketapel
- Ballista (Abad III)
- Springald (Abad XI)
- Mangonel (Abad XII)
- Onager (Abad XII)
- Trebuchet (Abad XII)
- Couillard (Abad XIV)
Melalui sebagian besar abad pertengahan, ada berbagai berbagai bentuk dan ukuran ketapel. Meskipun demikian, prinsip kerjanya tetap sama dan pada kenyataannya juga digunakan untuk menggerakkan pesawat tempur dari kapal induk.
SangaT informatif tapi rasanya kurang lengkap kalau tidak mengulas ketapel tangan/plintengan{jawa] yang dimainkan atau dioperasikan secara perorangan
ReplyDelete