11.12.2012

Kasim-kasim Ternama Dalam Sejarah

Sebagaimana kita tahu kasim adalah laki-laki yang telah dikebiri da dengan demikian mereka tidak memiliki lagi organ seksual. Praktek pengebirian telah terjadi di sepanjang sejarah manusia. Sejak masa-masa awal Sumeria kasim telah mengisi berbagai peran. Tidaklah mengherankan beberapa kasim menorehkan namanya dalam lembaran sejarah. Berikut ini 10 di antaranya.
  • Thomas Corbett
Sebagian besar dari orang-orang di daftar ini dikebiri bukan karena kehendak pribadi. Tetapi, lain halnya dengan Thomas Corbett. Setelah kehilangan istrinya saat melahirkan, Corbett tergoda oleh pelacur. Untuk menghindari dosa ia kemudian mengambil gunting dan memotong buah zakarnya. Sebagai bentuk ketabahannya, ia mendatangi sebuah pertemuan doa dan makan malam sebelum mencari dokter untuk mengobati luka-lukanya.
Ketenaran Corbett bukan terletak pada pengebirian dirinya, namun pada pengejaran dan pembunuhan terhadap John Wilkes Booth, pembunuh Presiden Lincoln. Ketika Booth dikepung tentara saat bersembunyi di gudang, Corbett melihatnya melalui sebuah lubang di dinding. Ia pun menembak dan membunuh Booth, melawan perintah penangkapan hidup-hidup. Selanjutnya, Corbett menekuni profesi lamanya sebagai pembuat topi.
  • Judar Pasha
Judar lahir di Spanyol pada abad XVI. Saat bayi ia dibawa oleh pedagang budak Muslim, lalu dikebiri dan dijual sebagai pengabdi Sultan Maroko. Status Judar kemudian naik menjadi Pasha dan dimasukkan ke dalam komando kemiliteran. Ia memimpin invasi Maroko terhadap Kekaisaran Songhai di sub-Sahara Afrika. Pada saat itu, Songhai adalah kekaisaran terbesar di Afrika. Dengan relatif mudah ia berhasil merebut ibukota kekaisaran, meskipun perjalanan melintasi padang pasir telah merenggut korban dari pasukannya. Kaisar Songhai menawarkan upeti kepada Maroko demi menyelamatkan kekaisarannya. Judar cenderung untuk menerima, tapi Sultan Maroko menolak. Akibatnya, Judar digantikan sebagai komandan dan pada masa pemerintahan sultan baru ia dieksekusi.
  • Pothinus
Pothinus adalah orang yang paling kuat di Mesir pada abad I SM. Sumber-sumber Romawi menyebutnya sebagai penjahat karena ada dugaan bahwa Pothinuslah yang telah menyebabkan perselisihan antara Ptolemy XIII dengan adiknya dan Cleopatra. Banyak yang percaya pula jka Pothinus berada di balik perintah pemenggalan Pompey. Ketika Caesar tiba di Mesir, Pothinus mengejeknya secara terbuka. Caesar mentolerir ejekan tersebut. Namun, setelah Pothinus terlibat dalam komplotan untuk membunuh Caesar, Pothinus dieksekusi dan Cleopatra ditetapkan di atas takhta.
  • Sporus
Kaisar Nero punya istri bernama Sabina. Ketika mengandung, Nero menendang perut istrinya itu sampai mati. Kematian istrinya tak hanya membuat Nero menyesal, tetapi ia ingin membawa istrinya kembali. Di sela-sela penyesalannya ia menemukan seorang bocah bernama Sporus yang menurutnya mirip dengan istrinya yang sudah meninggal. Ia pun mengebiri dan menikahi Sporus dalam sebuah upacara mewah di Yunani di mana Sporus berpakaian layaknya seorang permaisuri. Nero kemudian memanggil Sporus sebagai Sabina. Tetapi, Sporus ternyata tega membunuh Nero atas bujukan komandan resimen penjaga. Selanjutnya, ketika komandan itu akhirnya terbunuh, Sporus memulai hubungan dengan Otho, seorang kaisar yang berkuasa selama tiga bulan. Ketika Otho juga terbunuh, Sporus punya sedikit keberuntungan dengan Kaisar Vitellius. Vitellius ingin memamerkan Sporus terkenal sebelum bersenang-senang. Tetapi, Sporus memilih untuk bunuh diri. Beberapa sejarawan percaya bahwa umurnya masih di bawah dua puluh tahun ketika ia meninggal.
  • Narses
Narses adalah seorang kasim yang bertugas di istana Kaisar Justinius, Bizantium. Tidak banyak yang diketahui dari pemuda ini, mengapa ia sampai dikebiri atau bagaimana ia bisa menjadi chamberlain (pengurus rumah tangga raja). Karirnya semakina mencuat setelah terjadi kerusuhan Nika, kerusuhan olahraga paling merusak dalam sejarah. Dalam kerusuhan itu Narses dikirim untuk menyuap para perusuh agar tunduk. Hal ini membuat Justinius memberinya peran di kemiliteran. Justinius sendiri bercita-cita untuk menaklukkan kembali Italia, khususnya Roma. Ketika ia tak lagi mempercayai panglimanya, Jenderal Belisarius, misi diserahkan kepada Narses. Meskipun belum pernah memiliki pengalaman bertempur, Narses berhasil mempersembahkan kemenangan dan menyelesaikan misi penaklukan. Pada usia tujuhpuluh ia memulai karirnya sebagai seorang jenderal.
  • Cai Lun
Sistem kekaisaran Cina pada umumnya dijalankan oleh sejumlah besar kasim. Para kaisar menyukai kasim karena beberapa alasan. Dengan tidak adanya harapan untuk membentuk dinasti, seorang kasim bisa dipercaya tanpa punya kesempatan untuk mencoba menggantikan kaisar. Salah satu kasim itu bernama Cai Lun. Ia adalah salah satu masyhur di bawah Kaisar He (79-106). Birokrasi Cina waktu itu memerlukan sejumlah besar dokumen. Sayangnya, kertas tidak banyak digunakan pada saat itu sehingga dokumen dicatat pada potongan sutra mahal atau potongan bambu. Cai Lun melihat peluang di mana ia kemudian memproduksi kertas. Berkat kertas, ia menemukan ketenaran dan menuai keuntungan. Sayangnya, ketika kaisar meninggal, penggantinya ingin terbebas dari pengaruh kasim lama yang kuat. Cai Lun pun bunuh diri sebelum dipenjara.

  • Alessandro Moreschi
Pengebirian pada masa lalu ternyata juga dijadikan metode untuk mempertahankan suara agar tetap bernada tinggi kala dewasa. Karena perempuan tidak diizinkan untuk menyanyi dalam aturan tertentu, maka banyak anak laki-laki yang dikebiri oleh orang tuanya dengan harapan anak-anak mereka akan menjadi penyanyi terkenal. Tetapi, praktek ini mati setelah perempuan diperbolehkan tampil di depan umum. Yang terakhir dikebiri adalah Alessandro Moreschi. Suaranya sempat direkam setelah ia menjalani pengebirian.
  • Origen
Origen (184-253) adalah salah satu bapak gereja awal. Setelah ayahnya wafat sebagai martir karena keyakinan Kristennya, Origen muda bepergian untuk menerima pembelajaran lebih lanjut dalam filsafat dan teologi. Tampaknya ia sangat serius mempelajari Matius 19:12:
"Karena ada beberapa kasim, yang begitu lahir dari rahim ibu mereka: dan ada beberapa kasim, yang dijadikan demikian laki-laki: dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya demi kerajaan Tuhan. Dia yang mampu menerimanya, biarkan dia menerimanya."
Menganggap ayat itu sebagai perintah literal, ia pun mengebiri dirinya sendiri. Kisah tentang Origen yang mengebiri dirinya sendiri ini telah dikenal sejak jaman dahulu, tetapi beberapa sejarawan modern meragukan kebenarannya.
  • Abelard
Dari semua kasim yang di daftar ini, Peter Abelard (1079-1142) merupakan satu-satunya kasim yang terkenal sebagai salah satu pecinta besar dalam sejarah. Yang paling populer adalah hubungannya dengan Heloise pada abad pertengahan. Abelard merupakan seorang guru sekaligus ahli logika. Ketika Heloise membutuhkan guru, pamannya mengirimnya pada Abelard. Perselingkuhan murid-guru pun terjadi. Heloise melahirkan seorang anak laki-laki. Paman Heloise, yang tidak senang dengan keadaan ini, bersama beberapa temannya masuk ke ruang Abelard. Mereka kemudian mengebiri Abelard. Akhirnya, Heloise dikirim ke biara perempuan. Begitu pula dengan Abelard yang juga dikirim ke biara laki-laki. Namun, mereka tetap saling berhubungan lewat surat di sepanjang sisa-sisa hidup mereka. Setelah meninggal, keduanya bersatu kembali dalam sebuah makam di Pere Lachaise, Paris.
  • Laksamana Zheng He
Melalui sebuah yang ditulis oleh Gavin Menzies pada 1421, nama Zheng He, salah seorang kasim Kekaisaran China, popular di dunia barat. Buku ini menjelaskan bagaimana Zheng He memimpin armada besar dalam beberapa eksplorasi di Asia dan Afrika. Kapal-kapal armada Zheng He merupakan yang terbesar di dunia pada saat itu dan kapal kayu terbesar yang pernah dibangun. Misinya adalah untuk menyebarkan pengaruh Cina dan membawa upeti dari tanah yang ia kunjungi. Dalam tujuh perjalanan, ia mengunjungi ratusan kerajaan. Perubahan kaisar mengakhiri ekspedisinya ketika kaisar baru memutuskan untuk mengakhiri semua komunikasi dengan dunia luar China. Zheng He meninggal ketika hendak pulang dari perjalanan terakhirnya.

No comments:

Post a Comment