11.06.2012

Duel-duel Legendaris Dalam Sejarah

Dari Abad Pertengahan sampai akhir abad IX, dua pria atau wanita yang sedang berselisih akan menyelesaikan perselisihan mereka dengan duel. Di bawah ini ada sembilan duel di antara dua rival yang terhitung sebagai duel-duel legendaris. Bagaimana duel-duel itu berlangsung? Silahkan Anda simak.
duel
Alexander Hamilton vs Aaron Burr (1804)
11 Juli 1804, tahun-tahun ketegangan pribadi dan tensi politik antara Alexander Hamilton, seorang Federalist terkemuka, dan Aaron Burr, wakil presiden di bawah Thomas Jefferson, memuncak dalam duel yang paling terkenal dalam sejarah Amerika. Hamilton begitu membenci Burr yang dianggapnya sebagai oportunis dan menyebabkan kegagalannya menjadi gubernur New York pada 1804. Burr lantas memutuskan untuk mengembalikan reputasinya dengan menantang Hamilton secara jantan.
Dua bebuyutan itu bertemu di tanah lapang dekat Weehawken, New Jersey. Sebelumnya, di tempat itu pada bulan November 1801, anak Hamilton tewas membela kehormatan ayahnya. Menurut beberapa catatan, Hamilton berharap menyelesaikan masalah ini secara damai dan menembakkan senjata ke udara sebagai simbol saja. Tetapi, Hamilton tertembak pada perut dan meninggal sore hari berikutnya. Pembunuhan terhadap Alexander Hamilton pun membuat opini publik berbalik melawan Burr yang kemudian didakwa dengan pembunuhan dan ditangkap karena pengkhianatan dalam sebuah insiden yang tidak terkait. Setelah dibebaskan dengan alasan teknis, ia melarikan diri ke Eropa, sebelum akhirnya kembali menjalani kehidupan pribadinya di New York.
Lady Almeria Braddock vs Mrs. Elphinstone (1792)
Pada satu kesempatan, Mrs. Elphinstone melakukan kunjungan sosial ke rumah Lady London Almeria Braddock. Tapi, kunjungan itu justru membuat Lady Braddock marah oleh komentar Mrs. Elphinstone tentang usianya. Tak hanya marah, Lady Braddock menantang tamunya untuk duel di Hyde Park. Menurut laporan, Mrs. Elphinstone yang pertama menembakkan pistol, menjatuhkan topi Lady Braddock ke tanah. Wanita-wanita itu kemudian mengambil pedang dan Lady Braddock melukai lengan lawannya. Dikenal sebagai “Petticoat Duel”, duel itu berakhir tanpa insiden lebih lanjut ketika Mrs. Elphinstone setuju untuk menulis surat permintaan maaf.
Miyamoto Musashi vs Sasaki Kojiro (1612)
Dianggap sebagai jago pedang pada masa itu, dua rival, Miyamoto Musashi dan Sasaki Kojiro, bertemu di pantai terpencil Pulau Ganryu untuk menyelesaikan perbedaan di antara mereka. Menurut legenda, Musashi datang terlambat selama beberapa jam untuk mempengaruhi mental dan fisik Kojiro. Ia membawa pedang kayu raksasa yang dibuat dari dayung perahu. Kojiro menyerang menggunakan samurai, tapi sebelum samurainya menemui sasaran, Musashi menyarangkan pukulan fatal. Lalu, Musashi melompat kembali ke perahu dan mendayung ke tempat yang aman setelah dikejar oleh pendukung Kojiro yang menganggap kedatangannya yang lambat tidak adil. Di sisa hidupnya, Musashi menjadi pelukis terkenal.
Édouard Manet vs Edmond Duranty (1870)
Pada bulan Februari 1870, pelukis Prancis, Edouard Manet, dilanda amarah setelah membaca kalimat tak menyenangkan Edmond Duranty yang mengkritik dua karyanya. Manet menyerbu ke Guerbois Café, menampar wajah Duranty dan menantangnya untuk duel pedang. Menurut laporan polisi, kedua pria itu saling berhadapan pada 23 Februari di hutan Saint-Germain dengan dihadiri oleh Émile Zola. Pedang keduanya hanya beradu sekali, tetapi dengan kekuatan sedemikian rupa, pedang keduanya sama-sama bengkok. Ketika Duranty menderita luka ringan, Manet menyatakan kehormatannya sudah cukup terbela. Tak lama kemudian, keduanya berbaikan dan berbagi makanan di Guerbois.
Alexander Pushkin vs Georges d'Anthès (1837)
Pada tahun 1830an, George d'Anthes mengejar-ngejar dengan agresif istri Pushkin yang cantik, Natalya, di Saint Petersburg. Pushkin pun murka. Pada tanggal 10 Januari 1837, d'Anthès menikahi adik Natalya, Ekaterina, sehingga mungkin untuk menghilangkan rumor perselingkuhan dan memadamkan murka Pushkin. Namun demikian, pada tanggal 27 Januari Pushkin dan d'Anthès bertemu dalam sebuah duel. D'Anthès mendapatkan luka di lengannya, sedangkan perut Pushkin tertembus peluru. Pushkin meninggal dua hari kemudian.
Isabella de Carazzi vs Diambra de Pettinella (1552)
Fabio de mungkin yang paling dicari oleh sarjana di Naples pada abad ke-16. Demi mendapatkan cinta Zeresola, dua wanita muda, Isabella de Carazzi dan Diambra de Pettinella, sepakat melakukan duel pedang. Meskipun hasilnya tidak diketahui, peristiwa sensasional it uterus menjadi bahan gosip selama beberapa dekade ke depan. Pada tahun 1636, artis Spanyol Jose de Riberta mengabadikan duel itu dalam lukisan "Duelo de Mujeres" (Duel Perempuan).
Ben Jonson vs Gabriel Spenser (1598)
Ben Jonson berhasil mengatasi didikan kasar yang pernah diterimanya dengan menjadi penulis drama, penyair dan aktor. Ia juga mencapai reputasi bad boy melalui eksploitasi kejamnya sebagai seorang prajurit, pemabuk dan tulisan inflamasinya. Pada tanggal 22 September 1598, ia membunuh aktor Gabriel Spenser dalam duel yang diawali oleh pertengkaran keduanya dalam rombongan teater Elizabethan terbaik di Inggris. Untuk menghindari hukuman gantung atas perbuatannya, Jonson menggunakan celah hukum yang dikenal sebagai "manfaat dari pendeta," membaca sebuah ayat Alkitab untuk menghindari hukuman mati. Tetapi, hartanya disita dan jempolnya ditandai. Drama hit Jonson, "Every Man in His Humor", diproduksi pada tahun itu juga di mana Shakespeare turut memainkan peran.
Andrew Jackson dan Charles Dickinson (1806)
Lebih dari dua dekade sebelum menjadi presiden ketujuh Amerika Serikat, Andrew Jackson berhadapan melawan Charles Dickinson, pengacara yang dianggap sebagai salah satu penembak terbaik di daerah Logan, Kentucky. Jackson menyerukan duel setelah Dickinson menggambarkan Rachel, istrinya, sebagai wanita yang berisuami dua (merujuk pada kesalahan hukum tahun 1791 ketika Rachel bercerai dari suami pertamanya). Pada tanggal 30 Mei 1806, dua pria itu bertemu dengan pistol di tangan, terpisah pada 24 kaki sesuai dengan adat duel. Setelah sinyal, Dickinson menembak pertama kali dan tepat mengenai dada Jackson. Beberapa tulang rusuk Jackson terlanggar peluru. Jackson, sebagai mantan pemimpin milisi Tennessee, mempertahankan sikap dan balas menembak. Pelurunya Dickinson menderita luka yang fatal. Bagi Jackson, itu adalah salah satu duel dari beberapa duel yang dilakoni selama hidupnya dan mayoritas duel diduga untuk membela kehormatan Rachel.
Vasily Zaytse vs Mayor Heinz König (Pertempuran Stalingrad, 1942)
Vasily Zaytse dipindahkan ke Stalingrad oleh petinggi Rusia untuk membantu mematahkan kekuatan Jerman. Ia diharpkan menggunakan keahliannya sebagai penembak jitu untuk membunuh sebanyak mungkin perwira angkatan aarat Jerman. Zaytse bergerak di antara reruntuhan kota dan menembak banyak perwira Jerman dengan senapannya. Bahkan, dalam bulan Oktober-November, ia dikatakan telah “menyumbang” 242 Jerman. Untuk menghadapi bidikan Zaytse, Berlin kemudian memilih Mayor Heinz König dari sekolah sniper Jerman untuk datang ke Stalingrad. König menyadari bahwa musuhnya adalah lawan yang tangguh dan ia membuat rencana untuk membunuh Vasily. Dalam pada itu, intelijen Rusia kedatangannya. Zaytse dipanggil oleh atasannya untuk bersiap-siap menghadapinya.
Zaytse dan König memainkan permainan kucing dan tikus saat mereka mengintai satu sama lain. König berhasil mengucurkan darah pertama setelah membunuh dua sahabat dekat Zaytse. Tapi, ia menganggap bahwa dirinya telah membunuh Zaytse dan keluar ke tempat terbuka untuk merokok. Zaytse pun tak menyia-nyiakan kesempatan. Dalam hitungan detik ia menembak mati mayor Jerman itu.
Banyak orang Jerman menyebutkan bahwa duel tersebut adalah fiksi, tetapi kenyataannya arsip Jerman menyebut-nyebut nama seorang penembak jitu. Juga teleskop senapan Konig Mayor yang disimpan di Armed Forces Museum di Moskow cukup memberi bukti. Pun setelah perang, Zaytse menulis sebuah buku tentang duelnya melawan König. Ia meninggal pada tahun 1990 dan dimakamkan di Stalingrad.

No comments :

Post a Comment