11.05.2012

Asal-usul Bulan Madu

Seperti kebanyakan orang tahu, bulan madu adalah tradisi liburan yang diambil oleh pasangan pengantin baru segera setelah perayaan pernikahan mereka berakhir. Umumnya, bulan madu dapat berlangsung mulai satu minggu sampai satu bulan, meskipun kadang-kadang durasinya lebih singkat atau lebih.

Tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti asal-usul kata bulan madu. Banyak sejarawan setuju bahwa kata "bulan" mengacu pada "bulan purnama" di mana pada zaman kuno, pernikahan Teutonik hanya diselenggarakan di bawah bulan purnama. Sedangkan kata “madu” pada tradisi Babilonia Kuno di mana ayah pengantin wanita memberikan madu anggur kepada pengantin pria yang akan diminum selama satu bulan pertama. Menurut Pliny the Elder, madu itu terdiri dari satu bagian madu tua dan tiga bagian air. Campuran tersebut kemudian ditinggalkan di bawah sinar matahari selama empat puluh hari, meskipun ada juga yang mengatakan hanya sembilan hari.
Tetapi, menurut tradisi Skandinavia, kata bulan madu berasal dari kata Norwegia "hjunottsmanathr" yang berarti "bersembunyi." Pada saat itu, sebagian besar pengantin wanita diculik dari desa-desa setempat dan disembunyikan sampai mereka hamil atau keluarga mereka berhenti mencari mereka. Dengan demikian, bulan madu lebih dianggap sebagai bentuk penculikan pada masa itu. Praktek semcam itu juga terjadi semasa Attila the Hun.
Penggunaan pertama dari kata “bulan madu” muncul pada abad ke-16, meskipun tidak bermakna liburan pada waktu itu. Ketika pasangan diharapkan tetap suci sampai pernikahan, bulan madu hanyalah waktu bagi mereka untuk berkenalan dalam artian fisik. Barulah pada tahun 1820 konsep bulan madu populer di Eropa, meskipun belum menjadi praktek umum di kalangan masyarakat kebanykan sampai sekitar 1930.
Salah satu tujuan bulan madu paling populer sejak tahun 1800an adalah Air Terjun Niagara di Ontario, Kanada. Saat ini, banyak pasangan yang memutuskan untuk menghabiskan waktu mereka di pantai di Bahama atau pulau tropis lainnya. Ada pula yang memutuskan untuk menghabiskannya di sebuah kapal pesiar.
Meskipun bulan madu masih dipandang sebagai waktu bagi pasangan yang baru menikah untuk menjadi intim tanpa interupsi, sekarang bulan madu juga merupakan kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi bagian-bagian unik dunia dan menikmati alam.
referensi: 1 2 3 4

No comments :

Post a Comment