Amikejo adalah bagian yang fantastis dalam sejarah kartografi dan budaya. Amikejo adalah negara pertama di dunia didasarkan pada cita-cita pergerakan Esperantis. Berdiri di atas area berbentuk baji dengan luas 3.5 km², negara ini adalah zona netral di Eropa Barat yang bertahun-tahun terabaikan.
Untuk menemukan di mana Amikejo berlokasi, ambillah peta Eropa dan carilah titik di mana Belanda, Jerman dan Belgia bertemu. Agak sulit untuk menentukan batas-batas wilayah Amikejo. Instalasi resmi penanda batas demarkasi untuk wilayah ini terjadi pada tanggal 23 September 1818. Wilayah ini memiliki bentuk yang menyerupai segitiga dengan alas yang menjadi jalan utama dari Aachen ke Liège. Desa dan tambang berada di sebelah utara jalan ini. Membentang ke timur dan ke barat, dua garis lurus bertemu di Vaalserberg. Sementara jalan dari Jerman dan Belgia menuju ke "titik tiga negara", masing-masing disebut Dreiländerweg ("Jalan Tiga Negara"), Route des Trois Bornes ("Jalan Tiga Perbatasan Batu") dan jalan yang berasal dari Belanda disebut Viergrenzenweg ("Jalan Empat Perbatasan").
Secara kronologis, berdirinya Amikejo dapat diuraikan sebagai berikut:
1815
Setelah Napoleon mengalami kekalahan di Waterloo. Kongres Wina menggambar ulang peta Eropa Eropa dengan tujuan menciptakan keseimbangan kekuasaan. Salah satu perbatasan yang akan digambarkan adalah salah satu di antara Kerajaan Belanda dan Kerajaan Prusia (Jerman). Kedua belah pihak setuju pada bagian yang lebih besar dari wilayah itu dengan sebagian besar perbatasan mengikuti garis yang lama. Tetapi, distrik Moresnet menyisakan masalah karena tambang seng yang saling berselisih, masing-masing Altenberg (Prusia) dan Montagne Vieille (Perancis), berlokasi di sana. Baik Belanda dan Prusia yang sangat antusias pada sumber daya alam yang dibutuhkan dalam pengolahan seng dan kuningan ini.
1816
Dalam sebuah perjanjian di Aachen, Belanda dan Prusia memutuskan untuk membagi Moresnet menjadi tiga wilayah: satu dikendalikan oleh Belanda, satu dikendalikan Prusia dan satu wilayah netral yang berada di antara lokasi tambang seng (dikelola oleh Belanda dan seorang komisaris Prusia).
1818
Batas-batas di antara daerah tersebut mengarah ke titik 'trinational' di Vaalserberg di mana Belanda dan Prusia berbagi perbatasan dengan Moresnet Netral.
1830
Ketika Belgia melepaskan diri dari Kerajaan Belanda pada tahun 1830, orang Belgia mengambil alih peran Belanda di wilayah Moresnet Netral (meskipun secara resmi Belanda tidak pernah menyerahkan klaim mereka).
1856
Karena Vieille Montagne makin berkembang, jumlah penduduk Moresnet Netral tumbuh lima kali lipat dari 500 (tahun 1850) menjadi lebih dari 2.500 (1856). Tinggal di wilayah netral memiliki plus dan minus. Netral bisa melarikan diri wajib militer di negara-negara sekitarnya, tetapi tanpa kewarganegaraan ketika mereka melakukan perjalanan 'luar negeri.
1863
Wilhelm Moly, seorang dokter Jerman, pindah ke Moresnet Netral. Ia kemudian sangat populer sebagai dokter umum dan terlibat dengan lokal 'Verkehrsanstalt' (organisasi lalu lintas) lokal. Ia mengeluarkan perangko yang tampaknya menunjukkan sebuah aspirasi kemerdekaan.
1906
Moly dan Gustave Roy, seorang profesor Perancis sekaligus penggiat Esperantists, memutuskan untuk mendirikan sebuah negara Esperanto di Moresnet Netral. Esperanto menjadi bahasa buatan yang dikembangkan beberapa dekade sebelumnya oleh LL Zamenhof, seorang dokter Polandia.
1908
Demonstrasi besar berlangsung di Moresnet Netral. Seluruh penduduk yang hadir dalam demonstrasi itu menganjurkan pembentukan sebuah Negara Esperanto Merdeka dengan nama “Amikejo” (Esperanto Untuk Persahabatan). Band lokal memainkan lagu yang akan menjadi lagu kebangsaan Amikejo. Tidak jelas apakah pertemuan tersebut merupakan pembentukan resmi Amikejo. Sementara itu, ketegangan terjadi antara Belgia dan Prusia atas wilayah netral ini (yang mulai dilirik sejak menipisnya tambang seng). Penduduk setempat kemudian mengajukan petisi kepada Belgia tentang aneksasi, beserta beberapa taktik tangan besi oleh Prusia.
1919
Setelah Perang Dunia I, Perjanjian Versailles meresmikan aneksasi Belgia atas Amikejo. Selanjutnya, tidak jelas apa yang terjadi pada Amikejo.
referensi
Untuk menemukan di mana Amikejo berlokasi, ambillah peta Eropa dan carilah titik di mana Belanda, Jerman dan Belgia bertemu. Agak sulit untuk menentukan batas-batas wilayah Amikejo. Instalasi resmi penanda batas demarkasi untuk wilayah ini terjadi pada tanggal 23 September 1818. Wilayah ini memiliki bentuk yang menyerupai segitiga dengan alas yang menjadi jalan utama dari Aachen ke Liège. Desa dan tambang berada di sebelah utara jalan ini. Membentang ke timur dan ke barat, dua garis lurus bertemu di Vaalserberg. Sementara jalan dari Jerman dan Belgia menuju ke "titik tiga negara", masing-masing disebut Dreiländerweg ("Jalan Tiga Negara"), Route des Trois Bornes ("Jalan Tiga Perbatasan Batu") dan jalan yang berasal dari Belanda disebut Viergrenzenweg ("Jalan Empat Perbatasan").
Dari tahun 1883, Amikejo menggunakan 3 warna dengan bar horizontal dalam warna hitam, putih dan biru sebagai bendera teritorialnya. Beberapa berpendapat bahwa warna diambil dari bendera dua kekuatan yang bertentangan: hitam dan putih mewakili Prusia, sedangkan putih dan biru mewakili Belanda. Namun, ada pula yang berpikir bahwa warna-warna tersebut diambil dari logo perusahaan pertambangan Montagne Vieille.
Amikejo tidak memiliki mata uang sendiri. Franc Perancis adalah alat pembayaran yang sah, meski mata uang Prusia, Belgia dan Belanda juga beredar. Pada tahun 1848, mata uang lokal mulai beredar, namun tidak dianggap sebagai alat pembayaran yang sah.Secara kronologis, berdirinya Amikejo dapat diuraikan sebagai berikut:
1815
Setelah Napoleon mengalami kekalahan di Waterloo. Kongres Wina menggambar ulang peta Eropa Eropa dengan tujuan menciptakan keseimbangan kekuasaan. Salah satu perbatasan yang akan digambarkan adalah salah satu di antara Kerajaan Belanda dan Kerajaan Prusia (Jerman). Kedua belah pihak setuju pada bagian yang lebih besar dari wilayah itu dengan sebagian besar perbatasan mengikuti garis yang lama. Tetapi, distrik Moresnet menyisakan masalah karena tambang seng yang saling berselisih, masing-masing Altenberg (Prusia) dan Montagne Vieille (Perancis), berlokasi di sana. Baik Belanda dan Prusia yang sangat antusias pada sumber daya alam yang dibutuhkan dalam pengolahan seng dan kuningan ini.
1816
Dalam sebuah perjanjian di Aachen, Belanda dan Prusia memutuskan untuk membagi Moresnet menjadi tiga wilayah: satu dikendalikan oleh Belanda, satu dikendalikan Prusia dan satu wilayah netral yang berada di antara lokasi tambang seng (dikelola oleh Belanda dan seorang komisaris Prusia).
1818
Batas-batas di antara daerah tersebut mengarah ke titik 'trinational' di Vaalserberg di mana Belanda dan Prusia berbagi perbatasan dengan Moresnet Netral.
1830
Ketika Belgia melepaskan diri dari Kerajaan Belanda pada tahun 1830, orang Belgia mengambil alih peran Belanda di wilayah Moresnet Netral (meskipun secara resmi Belanda tidak pernah menyerahkan klaim mereka).
1856
Karena Vieille Montagne makin berkembang, jumlah penduduk Moresnet Netral tumbuh lima kali lipat dari 500 (tahun 1850) menjadi lebih dari 2.500 (1856). Tinggal di wilayah netral memiliki plus dan minus. Netral bisa melarikan diri wajib militer di negara-negara sekitarnya, tetapi tanpa kewarganegaraan ketika mereka melakukan perjalanan 'luar negeri.
1863
Wilhelm Moly, seorang dokter Jerman, pindah ke Moresnet Netral. Ia kemudian sangat populer sebagai dokter umum dan terlibat dengan lokal 'Verkehrsanstalt' (organisasi lalu lintas) lokal. Ia mengeluarkan perangko yang tampaknya menunjukkan sebuah aspirasi kemerdekaan.
1906
Moly dan Gustave Roy, seorang profesor Perancis sekaligus penggiat Esperantists, memutuskan untuk mendirikan sebuah negara Esperanto di Moresnet Netral. Esperanto menjadi bahasa buatan yang dikembangkan beberapa dekade sebelumnya oleh LL Zamenhof, seorang dokter Polandia.
1908
Demonstrasi besar berlangsung di Moresnet Netral. Seluruh penduduk yang hadir dalam demonstrasi itu menganjurkan pembentukan sebuah Negara Esperanto Merdeka dengan nama “Amikejo” (Esperanto Untuk Persahabatan). Band lokal memainkan lagu yang akan menjadi lagu kebangsaan Amikejo. Tidak jelas apakah pertemuan tersebut merupakan pembentukan resmi Amikejo. Sementara itu, ketegangan terjadi antara Belgia dan Prusia atas wilayah netral ini (yang mulai dilirik sejak menipisnya tambang seng). Penduduk setempat kemudian mengajukan petisi kepada Belgia tentang aneksasi, beserta beberapa taktik tangan besi oleh Prusia.
1919
Setelah Perang Dunia I, Perjanjian Versailles meresmikan aneksasi Belgia atas Amikejo. Selanjutnya, tidak jelas apa yang terjadi pada Amikejo.
referensi
No comments :
Post a Comment