2.21.2016

Pejuang Indonesia Rasa Jerman

Setelah Jerman menyerah pada Sekutu di Eropa pada 8 Mei 1945, berbagai kapal selam yang masih berfungsi, kemudian disumbangkan ke Angkatan Laut Jepang yang kemudian digunakan lagi sampai Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945. Setelah kejadian itu, sejumlah tentara Jerman di Indonesia berkeliaran tanpa pekerjaan. Jerman mengambil inisiatif untuk bergabung dengan pejuang Indonesia.
Para tentara Jerman yang sebelumnya bermarkas di Jakarta dan Surabaya, kemudian pindah dan menetap di perkebunan Cikopo, distrik Megamendung, kabupaten Bogor. Mereka semua menanggalkan seragam mereka dan hidup sebagai warga sipil di sana. Pengamat sejarah militer Jerman di Indonesia, Herwig Zahorka, mengatakan bahwa pada awal September 1945 Resimen Gurka diperintahkan oleh perwira-perwira Skotlandia datang ke Pulau Jawa. Mereka terkejut menemukan eks tentara Jerman di perkebunan Cikopo. Komandan resimen Gurka lantas meminta Burghagen, eks mayor angkatan laut Jerman, yang menjadi kokolot (orang yang dituakan), untuk mencari pemukiman di Bogor.
Menggunakan 50 truk bekas tentara Jepang, orang-orang Jerman di Perkebunan Cikopo dipindahkan ke tempat penampungan di Bogor. Tapi mereka harus kembali memegang senjata yang disediakan oleh pasukan Inggris untuk melindungi tempat penampungan yang semula ditempati oleh Belanda.
Pada saat itu, di tempat penampungan banyak orang Belanda yang mengeluh karena mereka "dijaga" oleh Jerman. "Pada malam pertama, terjadi baku tembak tetapi tidak ada korban. Ternyata, orang-orang Indonesia berpikir bahwa orang-orang Jerman telah tertangkap oleh pasukan.Sekutu dan mereka mencoba untuk membebaskan orang-orang Jerman," kata Zahorka seperti dikutip WirA.
Setelah kejadian itu, Inggris menyerahkan sekitar 260 eks tentara Jerman ke Belanda yang kemudian ditahan di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. Kemudian tercatat beberapa dari mereka melarikan diri dari Pulau Onrust, berenang menyeberang ke pulau lain. Di antara mereka, terdapat pilot angkatan laut bernama Werner dan temannya, Lvsche dari U-219. Selama pelarian, mereka bergabung dengan pejuang kemerdekaan Indonesia di Jawa, bekerja sama untuk melawan Belanda yang ingin kembali menjajah. Lvsche kemudian meninggal, diduga akibat kecelakaan saat merakit pelontar api.

No comments :

Post a Comment