12.11.2012

Peristiwa-peristiwa Dalam Sejarah Kereta Api

Perkembangan lokomotif uap di awal abad 19 berhasil mengubah transportasi dunia: membawa penumpang dan barang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia. Sarana transportasi ini terus memainkan peran penting hingga hari ini. Di sini ada delapan hal yang mungkin belum Anda ketahui tentang "kuda besi" ini.
James Watt tidak menciptakan mesin uap, melainkan membuat mesin uap modern pertama di dunia dan mengembangkan alat untuk mengukur kekuatannya. Pada tahun 1760an, penemu Skotlandia itu mulai bermain-main dengan mesin versi sebelumnya yang dirancang oleh Thomas Newcomen. Desain Newcomen memerlukan pendinginan dan re-heating konstan yang membuang sejumlah besar energi. James Watt kemudian menambahkan kondensor secara terpisah yang sangat meningkatkan efisiensi mesin. Ia pun mencari-cari cara untuk memasarkan produk barunya itu. Ia kemudian menghitung berapa banyak daya seekor kuda yang dipekerjakan di penggilingan bisa menghasilkan selama satu periode waktu: sesuatu yang ia juluki “tenaga kuda.” Dengan menggunakan unit pengukuran ini, ia lantas menghadirkan angka-angka yang menunjukkan berapa banyak kuda yang bisa digantikan oleh satu mesinnya. Istilah “tenaga kuda” dan mesinnya segera menjadi standar industri, mengarah langsung pada penemuan lokomotif uap pertama pada tahun 1804.
Pada tahun 1827, Baltimore and Ohio Railroad menjadi perusahaan AS pertama yang diberi hak untuk mengangkut penumpang dan barang. Namun, perusahaan tersebut mesti berjuang untuk menghasilkan mesin uap yang mampu melakukan perjalanan melalui medan kasar dan tidak rata. Kemudian masuklah industrialis Peter Cooper yang menawarkan diri untuk merancang dan membangun “hanya seperti sebuah mesin uap.” Pada tanggal 28 Agustus 1830, mesin Cooper yang disebut "Tom Thumb" menjalani uji coba pada trek B & O di dekat Baltimore. Ketika itu, kereta kuda yang berhenti di samping mesin Cooper menantang Tom Thumb untuk berlomba. Cooper menerima tantangan. Tom Thumb dengan cepat memimpin, tetapi ketika sebuah bannya pecah, Tom Thumb terpaksa pensiun dan kereta kuda pun berhasil mengalahkannya. Kendati demikian, eksekutif B & O terkesan dengan kekuatan dan kecepatan Tom Thumb. B & O sendiri menjadi salah satu jawatan kereta api paling sukses di Amerika Serikat, sementara Cooper tampil sebagai seorang investor dan dermawan yang menyumbangkan uang untuk New York Cooper Union yang mengupayakan kemajuan ilmu pengetahuan dan seni.
Sepanjang perang, kereta api memberi kemungkinan untuk sejumlah besar tentara dan artileri berat jarak jauh dengan cepat. Salah satu penggunaan kereta api yang paling signifikan terlihat dalam Pertempuran Chickamauga pada bulan September 1863 ketika Abraham Lincoln mampu mengirim 20.000 pasukan pengganti―untuk memperkuat pasukan Uni―pada jarak lebih dari 1.200 mil, dari Washington DC ke Georgia, hanya dalam waktu 11 hari. Itu merupakan gerakan pasukan terjauh dan tercepat selama abad ke-19. Pengendalian kereta api di suatu daerah sangat penting bagi keberhasilan militer sehingga rel kereta api sering menjadi target serangan. Seorang jenderal Uni, William Tecumseh Sherman, begitu mahir dalam seni sabotase kereta api. Ia dan anak buahnya berhasil menghancurkan ribuan mil rel milik pihak Konfederasi.
George Pullman, yang terkenal sebagai insinyur terlatih dan penggerak pembangunan di Chicago, mulai bermain-main dengan ide kereta api yang nyaman setelah menumpang kereta api yang sangat tidak nyaman di bagian utara New York. Pada 1863, ia menghasilkan dua model pertamanya, Pioneer dan Springfield. Inovasi Pullman memang nyaman, tetapi karena mahal, hanya sedikit yang tertarik untuk mengontraknya. Sebuah kereta Pullman digunakan dalam iring-iringan jenazah Lincoln yang tebunuh pada bulan 1865, melalui beberapa kota di Utara. Pullman juga meminjamkan salah satu kereta indahnya pada Mary Todd Lincoln yang masih berduka. Dua tahun kemudian, Pullman mendirikan Pullman Palace Car Company yang kelak merevolusi perjalanan di seluruh dunia. Anehnya, ketika Pullman meninggal pada tahun 1897, posisinya sebagai kepala perusahaan itu digantikan oleh Robert Todd Lincoln, putra Presiden Lincoln.
Pada tahun 1841, Thomas Cook, seorang pendeta Baptis, mengadakan perjalanan kereta api bersama 540 jemaat untuk menghadiri pertemuan di London. Cook menegosiasikan tarif yang kemudian ditetapkan untuk penumpang, termasuk tiket dan makan. Perjalanan itu begitu sukses sehingga ia memperluas operasinya: pertama kali di Inggris, lalu Amerika Serikat dan Eropa. Ia menyediakan paket komprehensif―termasuk transportasi, akomodasi dan makanan―bagi para penumpang. Pada tahun 1873, biro perjalanan Cook yang sekarang dikenal sebagai Thomas Cook and Son, meluncurkan kereta api internasional terjadwal yang masih terbit hingga hari ini. Sejak tahun 1890, biro perjalanan Cook itu menjual lebih dari 3 juta tiket kereta api setiap tahunnya.
Inggris mengadopsi sistem waktu standar pada tahun 1847, tetapi Amerika Serikat masih menggunakan waktu lokal yang berbeda antara satu kota dengan kota lainnya (bahkan dalam kota itu sendiri). Hal ini membuat waktu dan jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta api hampir mustahil dikoneksikan. Perwakilan seluruh jawatan kereta api di AS kemudian bertemu pada 11 Oktober 1883 dalam General Time Convention untuk membahas rencana membentuk lima zona waktu yang mencakup Eastern, Central, Mountain dan Pacific. Zona Intercontinental dilembagakan beberapa tahun kemudian yang kemudian dikenal sebagai Atlantic Time (ET).
Pada 1930, saat Tom Thumb kalah balapan, di AS hanya ada rel kereta api sepanjang 23 mil. Namun, 20 tahun kemudian sudah lebih dari 9.000 mil setelah pemerintah AS mengeluarkan Railroad Land Grant Act pertama yang dirancang untuk menarik para pemukim ke negara bagian yang baru berkembang. Pada tahun 1861, jumlah rel meningkat menjadi 30.000 mil (21.000 mil berada di Utara). Panjang rel kereta api terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada tahun 1916. Pada tahun itu panjang rel sudah lebih dari 250.000 mil.
Ketika Richard Trevithick meluncurkan lokomotif uap pertama pada tahun 1804, kecepatan rata-ratanya kurang dari 10 mph. Saat ini, beberapa kereta api 30 kali lebih cepat. Ketika Jepang meluncukan Shinkansen bertepatan dengan Olimpiade 1964 di Tokyo, kereta peluru tersebut mampu melaju dengan kecepatan lebih dari 130 mph. 40 kemudian, kecepatan kereta api ini terus mendaki dengan rekor kecepatan dunia saat ini adalah 361 mph. Selain Jepang, Prancis, Cina dan Jerman juga mengoperasikan kereta api dengan kecepatan ekstrim.
Sejarah perkeretaapian di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni 1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867. Kereta listrik pertama beroperasi 1925, menghubungkan Weltevreden dengan Tandjoengpriok. Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Samarang-Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang-Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km. Selain di Jawa, pembangunan rel KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923. Sisanya, Ujungpandang-Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak-Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.
(wikipedia)
(history.com) 
(railswest.som

No comments :

Post a Comment