12.08.2012

Apa Penyebab Kepunahan Dinosaurus?

Apa sebenarnya yang menyebabkan kepunahan dinosaurus? Hal ini telah lama menjadi bahan perdebatan. Beberapa waktu lalu sempat muncul dugaan bahwa dinosaurus punah akibat serangan asteroid. Namun, penelitian terus berkembang. Sebuah studi baru kemudian menyatakan bahwa aktivitas gunung berapi di wilayah yang sekarang disebut Indialah yang telah membunuh dinosaurus.
Penelitian menunjukkan bahwa aliran lava dari Deccan Trap, daerah vulkanik yang berlokasi di dekat Mumbai, puluhan ribu tahun silam kemungkinan telah memuntahkan sulfur beracun dan karbondioksida ke atmosfer sehingga menyebabkan kepunahan massal melalui pemanasan global dan pengasaman laut. Hasil penelitian yang disajikan pada pertemuan tahunan American Geophysical Union (5/12) ini merupakan voli terbaru dalam sebuah perdebatan yang sedang berlangsung mengenai apakah asteroid atau vulkanisme yang telah membunuh dinosaurus sekitar 65 juta tahun silam dalam peristiwa kematian massal yang dikenal sebagai K-T extinction.
Deccan Trap
Kendati demikian, pendukung hipotesis Alvarez tetap berpendapat bahwa meteorit raksasa di Chicxulub, Meksiko, sekitar 65 juta tahun lalu yang mengeluarkan sejumlah debu dan gas beracun ke atmosfir; menghalangi sinar matahari sehingga menyebabkan pendinginan, mencekik dinosaurus dan meracuni kehidupan laut. Meteorit mungkin juga telah memicu aktivitas gunung berapi, gempa bumi dan tsunami.
Penelitian ini bermula pada tahun 2009 ketika perusahaan minyak pengeboran di lepas pantai timur India menemukan lava penuh sedimen berusia ribuan tahun terkubur hampir 2 mil (3,3 kilometer) di bawah permukaan laut. Gerta Keller, seorang ahli geologi di Princeton University, dan timnya yang mendapat izin untuk menganalisis sedimen tersebut kemudian menemukan bahwa sedimen mengandung banyak fosil yang berasal dari seluruh perbatasan antara periode Cretaceous-Tersier atau Batas KT, suatu periode ketika dinosaurus menghilang. Sedimen itu sendiri telah melakukan perjalanan hampir 1.000 mil (1.603 km) dari Deccan Trap. Menurut Adatte Thierry, seorang ahli geologi dari University of Lausanne di Perancis yang berkolaborasi dengan Keller dalam ini penelitian mengatakan bahwa saat ini wilayah vulkanik tersebut meliputi seluas wilayah Perancis, tapi hampir seluas wilayah Eropa ketika masih aktif selama periode Cretaceous akhir.
Dalam catatan fosil, spesies plankton lebih sedikit dan lebih kecil yang terpelihara dalam lapisan lava menunjukkan bahwa hal itu terjadi pada tahun-tahun setelah letusan. Kebanyakan spesies secara bertahap mati. Kemudian, sebuah genus plankton keras dengan exoskeleton yang disebut Guembilitria, meledak dalam catatan fosil. Tim Keller menemukan kecenderungan yang sama dengan sedimen laut dari Mesir, Israel, Spanyol, Italia dan Texas.
Spesies Guembilitria sendiri mendominasi 80%-98% fosil, sementara spesies lainnya menghilang ketika Deccan Trap mengeluarkan sulfur dalam bentuk hujan asam ke lautan. Secara kimiawi, hal itu menyebabkan kalsium terikat sehingga kalsium tidak tersedia bagi makhluk laut yang membutuhkan elemen untuk membangun cangkang dan kerangka. Pada saat yang sama, bukti fosil hewan dan tanaman di darat lenyap sehingga mengindikasikan bahwa gunung berapi menyebabkan kepunahan massal di darat maupun di laut.
Pada penelitian sebelumnya, tim juga menemukan bukti di Chicxulub yang menumbuhkan keraguan pada gagasan tentang meteorit yang menyebabkan kepunahan dinosaurus. Sedimen yang mengandung iridium, signatur kimia asteroid, muncul setelah kepunahan terjadi: bertentangan dengan gagasan bahwa hal itu bisa menyebabkan kematian tiba-tiba. Benturan meteorit juga tidak akan menghasilkan cukup sulfur beracun dan karbondioksida.

1 comment:

  1. .http://www.sejutaekspresi.com/tulisan/terimakasih-dari-ku-2/?message=post_success

    ReplyDelete