11.04.2012

Shampoo: Budaya Timur Yang Mendunia

Shampoo adalah produk perawatan rambut yang digunakan untuk menghilangkan minyak, kotoran, partikel kulit, ketombe, polusi lingkungan dan partikel kontaminan lainnya yang secara bertahap menumpuk di rambut.
Kata Shampoo dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Hindustan, chāmpo (चाँपो). Menurut Kamus Etimologi Online, istilah "shampoo" pertama kali tercatat sehubungan dengan arti "untuk mencuci rambut seseorang" pada tahun 1860 dan sebagai kata benda yang berarti "sabun yang digunakan untuk keramas rambut" pada tahun 1866.
Shampoo itu sendiri berasal dari wilayah timur Kekaisaran Mughal, terutama di Nawab, Benggala, di mana di sana diperkenalkan sebagai pijat kepala. Bahan-bahannya biasanya terdiri dari alkali, minyak alami dan wewangian. Lalu, shampoo mulai mendunia ketika pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh seorang pengusaha Bihari bernama Sake Dean Mahomed. Ia pertama kali memperkenalkannya di pemandian uap Basil Cochrane ketika bekerja di sana pada awal abad ke-19. Kemudian, Sake Dean Mahomed bersama dengan istri Irlandia-nya membuka "Mahomed's Steam and Vapour Sea Water Medicated Baths" di Brighton, Inggris. Di pemandian uap Mahomed tersebut klien mendapatkan layanan pengobatan champi (keramas). Karena ketenarannya, Mahomed kemudian diangkat sebagai “Shampooing Surgeon” bagi George IV dan William IV.
Praktek keramas pun kian populer di kalangan orang Inggris. Tapi, kata "shampoo" segera digunakan secara khusus untuk menggambarkan rambut dan produk pemijat kulit kepala yang sering dibuat dari sabun yang direbus dalam air soda dan dicampur dengan rempah-rempah untuk mendapatkan aroma dan manfaat kesehatan.
Pada pergantian abad, perawatan rambut masih maerupakan praktek yang sangat merepotkan. Selanjutnya, pada tahun 1898, ahli kimia Berlin, Hans Schwarzkopf membuka toko obat dengan bagian yang didedikasikan untuk parfum. Ketika itu, bagian dari usahanya ini terbukti sangat sukses sehingga ia memfokuskan usahanya pada pengembangan produk baru untuk rambut. Apa yang dikembangkan Schwarzkopf adalah shampo bubuk yang larut dalam air. Kemudahan penggunaannnya membuat produk tersebut sangat populer sehingga pada tahun berikutnya Schwarzkopf mulai memasok shampoo bubuk untuk setiap apotek di Berlin. Meskipun demikian, produk Schwarzkopf masih menyebabkan reaksi alkali yang tidak diinginkan.
Pada tahun 1908, setelah New York Times menguraikan bahwa shampoo merupakan bagian penting dari pengobatan, Dr. John Breck memperkenalkan salah satu shampoo pertama di Amerika sebelum kemudian mengembangkan shampoo dengan pH seimbang di dunia pada tahun 1930. Namun, produk ini hanya berkembang di New England. Anak Dr. John Breck, Edward, kemudian mengambil alih pengelolaan perusahaan pada tahun 1936 dan segera bermitra dengan ilustrator Charles Sheldon seni yang kemudian menciptakan potret pastel pertama dalam rangka mengkampanyekan produk. Secara keseluruhan, Sheldon menciptakan 107 potret minyak dan pastel, termasuk Whitney Roma yang profilnya menjadi merek dagang terdaftar dari perusahaan Dr. John Breck pada tahun 1951. Potret tambahan lantas diciptakan oleh pengganti Sheldon, Ralph William Williams, yang mempekerjakan model profesional dan membantu mengangkat citra perusahaan ke puncak keberhasilan pada tahun 1960.
Sementara itu, Hans Schwarzkopf terus berinovasi di Eropa. Pada tahun 1927 ia tidak hanya memperkenalkan salah satu shampoo cair, tetapi juga meluncurkan institusi teknik penataan rambut. Garis keturunan institut Schwarzkopf tersebut tetap aktif di seluruh dunia hingga saat ini di bawah bendera "Schwarzkopft dan Henkel" yang bermarkas di Düsseldorf, Jerman. Menerapkan produk baru dan terus berinovasi dalam industri perawatan rambut, mulai dari shampoo nonalkaline pertama pada tahun 1933 hingga perms, hair sprays dan mousses.
referensi:
Random History
Wikipedia

No comments:

Post a Comment