11.27.2012

Sejarah Singkat Ketapel

Pada abad pertengahan, berbagai negeri saling serang-menyerang demi menjadi yang paling mendominasi. Hal ini kemudian memunculkan upaya-upaya untuk menang, seperti menemukan senjata-senjata penghancur nan mematikan. Katapel adalah salah satu penemuan tersebut. Senjata ini pun berandil besar dalam mengubah jalannya perang dan seringkali menjadi unsur penentu yang memutuskan nasib peperangan.
Istilah ketapel (catapult) diambil dari bahasa Yunani, kata (bawah) dan pollo (melemparkan). Ketapel awalnya ditemukan oleh bangsa Yunani pada 300 SM. Selama bertahun-tahun, katapel didesain ulang dan digunakan oleh tentara di seluruh dunia. Ketapel sendiri mulai digunakan dalam perang pada awal 399 SM.
  • Tipe-tipe Ketapel
  • Ballista (Abad III)
Ballista adalah busur raksasa yang memiliki cara kerja sama seperti busur genggam. Meskipun memiliki akurasi yang baik, namun ballista bukan senjata pengepungan yang efektif karena tidak memiliki kekuatan otot yang diperlukan untuk merobohkan benteng musuh. Mobilitasnya juga terbatas. Ballista digunakan oleh Romawi dan Yunani menjelang akhir abad ketiga.
  • Springald (Abad XI)
Springald diyakini berasal di Timur Tengah dan Kekaisaran Bizantium. Senajta ini bersifat defensif yang diletakkan di bagian atas benteng dan digunakan dalam jarak dekat. Penggunaannya pun dibatasi untuk wilayah yang jauh lebih kecil.
  • Mangonel (Abad XII)
Mangonel berasal dari kata Latin “manganon” yang berarti mesin perang. Dengan mengambil desain dasar ballista, mangonel mampu melemparkan benda-benda pada jarak yang lebih jauh dan dapat menimpulkan lebih banyak kerusakan dibandingkan balista. Awalnya ditemukan oleh orang Romawi, tetapi kemudian dimodifikasi dan digunakan oleh Perancis dan Inggris.
  • Onager (Abad XII)
Mengadaptasi mangonel, onager mengandalkan kekuatan torsi untuk mendorong rudal. Ini adalah senjata pengepungan yang cukup efektif, kuat dan sangat mobile karena dipasangi roda. Ukurannya pun lebih kecil ketimbang ketapel-ketapel lainnya sehingga hanya membutuhkan dua orang untuk mengoperasikannya. Ketapel ini digunakan bangsa Romawi.
  • Trebuchet (Abad XII)
Trebuchet dalam bahasa Perancis berarti melempar ke tas. Ini adalah mesin raksasa, yang mengandalkan keseimbangan untuk menghasilkan kekuatan lemparan pada jarak yang cukup jauh. Trebuchet adalah senjata pengepungan yang paling banyak digunakan dan menjadi bagian integral dari tentara di seluruh dunia. Trebuchet pertama diyakini telah dibuat oleh orang Cina, meskipun secara efektif digunakan oleh kaisar Bizantium, Alexios I Komnenos.
  • Couillard (Abad XIV)
Senjata ini boleh dibilang sebagai trebuchet kecil. Oleh karena itu, couillard jauh lebih mudah untuk dioperasikan oleh sekitar 10 orang. Cara kerjanya sama dengan trebuchet, tapi hanya digunakan dalam pengepungan kecil. Jangkauan tembaknya juga jauh lebih pendek. Couillard diyakini sebagai ciptaan Perancis.
Melalui sebagian besar abad pertengahan, ada berbagai berbagai bentuk dan ukuran ketapel. Meskipun demikian, prinsip kerjanya tetap sama dan pada kenyataannya juga digunakan untuk menggerakkan pesawat tempur dari kapal induk.

1 comment:

  1. SangaT informatif tapi rasanya kurang lengkap kalau tidak mengulas ketapel tangan/plintengan{jawa] yang dimainkan atau dioperasikan secara perorangan

    ReplyDelete