10.30.2012

Cara Unik Mengatasi Rambut Rontok

Rambut adalah mahkota, begitulah orang-orang kata. Maka, tak mengherankan jika sebagian besar pria dan wanita begitu menjaga rambut mereka. Jangan sampai rontok, apalagi botak! Bicara mengenai rambut rontok dan kebotakan, ternyata dua hal ini juga dihindari oleh para pendahulu kita. Oleh karenanya, mereka pun punya cara tersendiri untuk merawat ataupun untuk melawan rambut rontok. Berikut ini beberapa cara yang mereka gunakan.
  • Ala Mesir Kuno
Papirus Ebers, sebuah teks medis yang tertanggal 1550 SM, menawarkan sejumlah obat yang direkomendasikan bagi orang Mesir Kuno yang menderita kerontokan rambut. Obat tersebut meliputi campuran lemak kuda nil, buaya, kucing jantan, ular, ibex (duri landak yang direbus dalam air dan dioleskan ke kulit kepala selama empat hari) dan kaki ubanan anjing betina yang tumis dalam minyak bersama dengan kuku keledai. Karena khawatir ketahuan rambut rontok atau kebotakannya, tak jarang bangsawan-bangsawan Mesir Kuno memakai wig dan jenggot palsu.
  • Ala Hipokrates
Hipokrates, seorang dokter Yunani Kuno yang lahir pada 460 SM, secara pribadi bergelut dengan kebotakan. Ia kemudian membuat resep yang berupa racikan dari beberapa bahan, antara lain opium, lobak, kotoran merpati, bit dan rempah-rempah. Manjurkah? Ternyata tidak. Resepnya tetap tak mampu mengobati kerontokan rambut. Ia juga menyusun pengobatan radikal untuk rambut rontok setelah menyadari bahwa rambut kasim tak pernah tipis: pengebirian. Meskipun tidak mungkin bahwa seorang pria rela dikebiri hanya karena botak, pada tahun 1995 para peneliti di Duke University menegaskan bahwa prosedur ini memang bisa mencegah rambut rontok.
  • Ala Julius Caesar
Ketika Julius Caesar mulai kehilangan rambutnya, ia mencoba segalanya untuk membalikkan kutukan tersebut dan menyembunyikan bagian mengkilap di kepalnya. Pertama, ia membiarkan surai tipisnya memanjang di punggungnya dan menyikat jangat kepalanya dengan combover versi kuno. Ketika apa yang dilakukannya tidak berhasil, kekasihnya, Cleopatra, menganjurkan obat rumahan yang terdiri dari tikus tanah, gigi kuda dan lemak beruang. Tapi, pengaruhnya juga kecil sehingga diktator Romawi itu memilih untuk menutupi kulit kepalanya dengan karangan bunga laurel.
  • Ala Perancis
Pada abad ke-17, Raja Louis XIII mengenakan rambut palsu untuk menutupi kulit kepala botaknya. Wig yang besar serta menampilkan fitur ikal nan rumit dan dibumbui dengan bubuk putih, menjadi sasaran kemarahan di antara bangsawan Perancis dan Inggris. Koloni Amerika mengadopsi aksesori tersebut sebagai simbol status sampai Revolusi Amerika.
  • Ala Amerika
Pada abad ke-19 Amerika Serikat menyaksikan kemunculan apa yang disebut sebagai salesman "minyak ular." Pada dasarnya, salesman tersebut hanyalah penipu yang menyamar sebagai dokter dan menjajakan ramuan palsu yang bisa mengobati semua penyakit. Beberapa tonik tersebut diduga diformulasikan untuk mengobati rambut rontok, termasuk salep yang disebut Seven Sutherland Sisters Hair Grower yang dijajakan dalam suatu pertunjukan yang dimainkan oleh sebuah keluarga berambut panjang.
  • Ala Inggris
Siapa yang tidak ingin punya obat kebotakan yang bisa berfungsi ganda sebagai minuman menyegarkan? Pada abad ke-19, orang-orang Inggris yang terserang rambut rontok akan menggosokkan teh India dingin dan irisan lemon ke kulit kepala mereka. Hasilnya? Tak sesuai dengan harapan.
  • Tahun 1920an
Pada abad ke-20, produsen bergegas untuk mengembangkan teknologi tinggi sebagai solusi untuk mengatasi rambut rontok dan kebotakan. Salah satu contoh penting adalah Thermocap, sebuah perangkat diluncurkan oleh Allied Merke Institute pada tahun 1920an. Pria dan wanita dengan dengan jadwal sibuk hanya perlu menghabiskan 15 menit di bawah kap panas dan cahaya biru yang diduga dapat merangsang petumbuhan rambut.
  • Tahun 1930an
Pada 1936, Corporation Crosley, sebuah produsen radio dan mobil, memperluas pangsapasar perawatan pribadi dengan memperkenalkan Xervac, mesin hisap yang konon digunakan untuk memacu pertumbuhan rambut. Alat ini bisa disewa untuk digunakan di rumah atau dapat dijumpai di tukang cukur sehingga orang-orang bisa bersantai sementara pompa vakum yang terbungkus helm iyu bekerja pada folikel mereka.
  • Tahun 1939
Pada tahun 1939, seorang dermatologis Jepang memelopori prosedur pencangkokan rambut, mulai dari kulit kepala, alis, wajah dan bagian lain dari tubuh yang dijangkiti kebotakan. Dua dekade kemudian, dokter New York, Norman Orentreich, mempopulerkan transplantasi rambut ini. Pola pengobatan masih dipakai sampai hari ini, tetapi dengan hasil yang lebih alami.

No comments :

Post a Comment