10.20.2012

Mengurai Asal-usul Merkin

Merkin dapat kita terjemahkan sebagai wig kemaluan wanita. Saat ini, pasar menyediakannya dalam berbagai ukuran dan bentuk. Biasanya terbuat dari rambut sintetis atau bulu hewan. Seperti halnya bulu mata palsu, mereka dilekatkan pada organ vital dengan lem yang tidak beracun.

Sejarah merkin menggambarkan perkembangan praktek plus-plus dan estetika. Merkin diciptakan di Cina pada tahun 1400an. Pada awalnya hanya berbentuk hati dan terbuat dari bulu hewan. Perempuan tidak memakainya saat itu, tetapi hanya mengikatkannya pada bagian belakang kursi dan menggunakannya sebagai vag1na buatan untuk membantu laki-laki dalam melakukan masturbasi. 150 tahun kemudian, merkin diadopsi oleh budaya lain dan akhirnya menemukan jalan di dunia Barat.
Merkin berangkat dari awal yang sederhana. Tetapi, pada masa Elizabeth merkin digunakan di Eropa secara luas. Dalam hal ini, perusahaan-perusahaan drama semasa Elizabeth tidak mengizinkan wanita untuk memainkan peran dalam drama. Sebaliknya, para pemudalah yang selalu memainkan peran wanita sehingga membuat pementasan adegan cinta sulit dilakukan. Sutradara akan menghabiskan berjam-jam perencanaan kostum dan make-up untuk membuat pemuda terlihat seperti gadis. Untuk mengatasi masalah tersebut dipilihlah merkin. Gadis jadi-jadian itu pun mulai memakai merkin guna menyembunyikan alat kelamin mereka dari penonton saat melakukan adegan dewasa.
Tahun 1600an, tidak ada yang lebih menggoda bagi pria Renaissance selain rambut organ vital. Namun, bagi pelacur, kutu kemaluan adalah masalah terbesar mereka. Oleh karena itu, mereka terpaksa mencukur rambut kemaluan: sebuah tindakan yang tidak menyenangkan klien mereka. Solusinya, para pelacur kemudian mulai mengenakan merkin. Pelacur terus memakai merkin hingga era Victoria. Merkin juga dipakai untuk menyembunyikan tanda-tanda penyakit kelamin, terutama sifilis. Wig kemaluan tersebut waktu itu seringkali dibuat dari bulu kuda. Namun, beberapa orang membuatnya dari rambut asli manusia. Dalam sebuah catatan, rambut yang digunakan untuk membuat merkin itu berasal dari mayat yang digali secara ilegal oleh para perampok kuburan. Pada abad ke-20, merkin berhasil menyeberangi Atlantik hingga Amerika Utara. Di AS, sebelum Perang Dunia II, seorang wanita stripper yang menari dengan tubuh telanjang bulat dianggap ilegal. Aturan tersebut mengakibatkan penari telanjang tak bisa menghasilkan uang banyak dan membuat pelanggan kecewa. Penari telanjang pun mulai memakai merkin yang terbuat dari rambut monyet.
Saat ini, merkin kembali menggeliat. Dalam beberapa tahun terakhir, industri hiburan mulai menggunakan merkin untuk membuat pelaku lebih nyaman saat melakukan syuting adegan plus-plus. Merkin yang mereka gunakan kebanyakan terbuat dari kain yang berwarna serupa kulit, rhinestones yang ditempelkan ke kulit seperti stiker. Bentuknya pun lebih variatif, mulai bentuk hati hingga unicorn.
referensi

No comments :

Post a Comment